Djawanews.com – Telah terjadi bentrokan antara polisi Israel dan warga Palestina di area Masjid Al Aqsa pada Jumat malam (7/5).
Polisi Israel menggunakan gas air mata, peluru karet, dan granat kejut untuk melawan warga Palestina. dilansir The Times of Israel, akibat bentrok tersebut sekitar 200 warga Palestina dan 17 polisi Israel terluka akibat bentrokan tersebut.
Kericuhan tersebut membuat dua kelompok yakni warga Arab di Israel dan warga Hamas di Jalur Gaza berencana untuk menggelar aksi protes pada Sabtu (8/5).
Lebih dari 200 petugas menyerbu halaman dan ruang shalat masjid, memaksa para jamaah untuk meninggalkan bangunan tersebut.
Menurut pernyataan Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, penegak hukum Israel telah menolak akses ke tim medis daruratnya, yang dikirim ke daerah itu untuk mendukung cabangnya di Yerusalem dalam menyediakan layanan medis darurat (EMS) kepada warga Palestina yang terluka.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas menugaskan utusannegara di PBB, Riyad Mansour, untuk meminta pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang masalah tersebut.
Komite Israel Melawan Penggusuran Rumah mengatakan “Ini merupakan indikator berbahaya dari apa yang direncanakan pendudukan dalam beberapa hari mendatang untuk kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsa”.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews