Djawanews.com - Produksi batu bara pada Kuartal I 2021 akan lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu. Perkiraan ini disampaikan Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia.
Menurutnya hal ini disebabkan karena curah hujan tinggi. Maka Kuartal I tahun ini sangat berbeda dari tahun lalu.
"Produksi di kuartal-I kelihatannya lebih rendah dari periode sama di 2020 antara lain disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi," ungkap Hendra.
Kuartal I memang diproyeksikan lebih rendah. Namun hingga akhir tahun 2021 produksi batu bara diproyeksikan bisa mencapai lebih dari yang ditargetkan pemerintah. Seperti diketahui tahun ini pemerintah menargetkan produksi batu bara 550 juta ton.
"Tidak tertutup kemungkinan realisasi produksi 2021 akan melebihi target produksi yang telah ditetapkan pemerintah," jelasnya.
Produksi yang diproyeksikan bakal melebihi target disebabkan karena beberapa hal. Pertama, membaiknya perekonomian global di 2021.
"Lalu, proyeksi rerata harga komoditas di 2021 akan lebih baik dari 2020," tuturnya.
Data dari Minerba One Data Indonesia (MODI) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral realisasi produksi mencapai 142,42 juta ton, atau 25,89% dari target.
Realisasi ekspornya mencapai 66,83 juta ton atau 16,92%. Lalu realisasi (domestic market obligation/DMO) mencapai 19,50 juta ton atau 12,58% dari target.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.