Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Wiranto menjadi korban penusukan di Pandeglang, Banten. Kronologi penusukan Wiranto dijelaskan oleh Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo.
Upaya penusukan Menko Polhukam Wiranto terjadi di Pandeglang saat Wiranto melakukan kunjungan kerja di Banten, Kamis 10 Oktober 2019. Lebih tepatnya, peristiwa tersebut terjadi di Pintu Gerbang Lapangan Alun-alun Menes, Desa Purwaraja, Pandeglang, Banten. Atas peristiwa tersebut, Wiranto mengalami luka tusuk di perut bagian depan. Penusukan dilakukan oleh dua orang pelaku. Kronologi penusukan Wiranto terjadi begitu cepat dan berhasil melukai tiga orang.
Kronologi Penusukan Wiranto
Pukul 08.57 WIB
Menko Polhukam Wiranto tiba di Alun-alun Menes sekitar pukul pukul 08.57 WIB. Hari itu, Wiranto akan memberikan pembekalan kepada mahasiswa di Universitas Mathlaul Anwar Banten, Pandeglang.
Pukul 11.30 WIB
Setelah selesai memberikan pembekalan, Wiranto dan rombongan pergi meninggalkan Universitas Mathlaul Anwar Banten untuk kembali ke Alun-alun Menes, Pandeglang. Rencananya, Wiranto akan bertolak ke Jakarta dengan menggunakan helikopter.
Pukul 11.50 WIB
Setibanya di di Alun-alun Menes, Polri menghimbau kepada masyarakat yang ingin bertemu dan bersalaman dengan Wiranto agar segera berkumpul di sekitar Alun-alun.
Setelah Wiranto tiba di Alun-alun, Wiranto terlihat hendak menyapa dan berjabat tangan dengan beberapa masyarakat yang telah menyambutnya. Namun tanpa diduga oleh pasukan pengamanan, seorang pria datang dari belakang dan langsung menusuk Wiranto. Kejadian tersebut begitu cepat. Wiranto terlihat dikerumuni oleh tim keamanan yang mencoba melindunginya. Sekilas terlihat Menko Polhukam telah tersungkur di tanah.
“Peristiwa spontan. Ketika menuju mobil, ada masyarakat minta salaman. Beliau (Wiranto) menyalami, tapi bagian pengaman internal, dalam waktu singkat seorang yang diduga pelaku langsung menusukkan benda tajam. Kapolsek ada di tempat alami luka di punggung. Wiranto juga alami luka di tubuh bagian depan,” ucap Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Aksi penusukan tersebut tidak hanya melukai Wiranto, namun juga melukai Kapolsek Menes Kompol Dariyanto yang ada di lokasi. Selain itu, anak buah Wiranto juga mengalami luka akibat serangan itu. Wiranto dan korban luka lainnya segera dilarikan ke klinik terdekat.
Pukul 12.00 WIB
Wiranto dan beberapa korban lain dibawa ke RSUD Pandeglang untuk mendapatkan penanganan. Sementara itu, pelaku penusukan telah diamankan oleh Polisi beserta senjata tajam yang digunakan untuk aksi tersebut. Pelaku menggunakan pisau ninja (Kunai) untuk melancarkan aksinya. Kedua pelaku penusukan diketahui bernama Syahril Alamsyah alias Abu Rara (31) dan Fitri Andriana binti Sunarto (21).
Dedi Prasetyo menduga kedua pelaku penusukan telah terpapar paham radikal kelompok teroris ISIS. “Dugaan laki-laki dapat diduga terpapar paham radikal ISIS, yang perempuan didalami (motifnya),” ujar Dedi.