Setelah melakukan beberapa langkah awal seperti melakukan pemecatan terhadap Direktur Utama PT Garuda Indonesia, kini Menteri BUMN Erick Thohir kembali memberikan instruksi, terkati dengan beberapa PR Pertamina yang harus dikerjakan.
Diketahui Erick beberapa kali mengadakan rapat bulanan dengan Komisaris dan Jajaran Direksi PT Pertamina. Pertemuan tersebut diharapkan dapat memajukan perusahaan minyak milik negara tersebut.
PR yang diberikan Kementarian BUMN terhadap Pertamina
Dilansir dari Merdeka.com, terdapat bebera instruksi yang diberikan Kementarian BUMN terhadap Pertamina. Berikut ini Djawanews rangkum dalam beberapa poin berikut.
1. Menekan Impor
Hal pertama yang diinstruksikan Kementerian BUMN terhadap Pertamina adalah agar menekan impor minyak dan gas. Erick Thohir menyatakan jika hal tersebut sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan harus menekan impor migas.
Erick menyatakan jika Indonesia dalam waktu dekat ini akan merilis B30, sehingga impor migas otomatis harus ditekan. B30 adalah kebijakan pemerintah untuk mencampur 30 persen bio disel dan 70 persen solan dalam penggunaan bahan bakar. Kebijakan tersebut sekaligus dinilai ramah terhadap lingkungan.
2. Lebih Jeli dalam Menjalin Hubungan
Untuk mendukung program pemerintah dalam menekan impor dan B30, Erick Thohir menambahkan jika Pertamina harus lebih jeli dalam melakukan hubungan dagang dengan negara-negara pengimpor minyak dan gas.
Jalinan kerja sama yang baik, menurut Erick akan membuat harga migas impor menjadi lebih murah. Diirnya mencontohkan impor crude oil dari AS yang menurutnya saat ini sudah lebih murah US$5—6, hitungan tersebut berartu sudah US$280 miliar anggaran yang dapat dihemat.
3. Merapikan Anak Perusahaan
Pertamina selanjutnya diharapkan dapat memetakan anak-anak perusahaan. Erick menyatakan jika semuanya sudah tertata dengan baik dan rapi, maka Pertamina juga diharap mengetahui bagaimana kinerja bisnis dari tiap anak-anak usahanya.
Erick memaparkan jika terdapat 142 perusahaan di bawah naungan Pertamina, untuk itu dirinya meminta agar Komisaris Utama dan Direktur Utama di Bulan Januari 2020 untuk melakukan mapping dari perusahan-perusahaan tersebut.
4. Pemenuhan Persediaan
Pertamina, menurut Erick juga harus mampu menyiapkan persediaan atau supply minyak. Persediaan tersebut diharapkan mampu mencukupi kebutuhan “10 Bali Baru” sesuai program yang tengah digenjot pemerintah.
Pemenuhan kebutuhan minyak di 10 tujuan wisata baru di Indonesia merupakan faktor krusial yang harus dipersiapkan matang oleh pertamina. Untuk itu selain PR Pertamina di atas, juga menjadi pekerjaan rumah PLN untuk dapat mencukupi kebutuhan listrik di tempat-tempat tersebut.