Kasus penistaan agama mungkin menjadi kasus terberat yang pernah dialami oleh Abdul Somad.
Pendakwah kondang Ustaz Abdul Somad atau UAS kembali menjadi buah bibir pasca komentarnya soal salib yang dianggap menyinggung umat Kristen. Somad kemudian dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh Komunitas Horas Bangso Batak dengan tuduhan dugaan penistaan agama.
Selain itu, UAS juga dilaporkan ke Kepolisian Daerah NTT serta ke Bareskrim Mabes Polri oleh Brigade Meo Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia dengan aduan yang sama.
Pasca laporan tersebut, muncul video klarifikasi UAS soal ceramahnya yang dilakukan tiga tahun silam yang diunggah melalaui chanel FRSMM TV. Dalam kesempatan itu, Somad mengatakan bahwa ceramah yang direkam dalam video tersebut bersifat tertutup dan hanya untuk internat muslim saja.
UAS menambahkan bahwa konteks ucapannya tersebut adalah untuk menjawab pertanyaan dari salah satu jamaah yang hadir di acara tersebut.
Kontroversi UAS sebelum tersandung kasus penistaan agama
Sebelum dilaporkan dengan kasus dugaan penistaan agama, UAS sebenarnya telah memiliki banyak hal kontroversial dalam perjalanannya sebagai pendakwah.
Sebagai catatan, UAS pernah mendapatkan penolakan dari beberapa kelompok masyarakat, baik di dalam negeri maupun diluar negeri. Misalnya saja, ia pernah ditolak untuk memberikan ceramah di Bali, Jepara, Kudus, Grobogan, dan juga Semarang.
Selain itu, Somad juga pernah ditolak untuk memberikan ceramah di Hongkong pasalnya, ceramah dari pria kelahiran Silo Lama, Asahan Sumatera Utara ini dianggap bersifat provokatif.
Adapun salah satu ceramah yang dianggap kontroversial adalah saat dia menilai seluruh konsumen dari gerai kopi Starbucks akan masuk neraka lantaran dianggap sebagai pendukung gerakan Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT).
Nama UAS semakin ramai diperbincangkan setelah muncul sebagai calon wakil presiden pada pemilu 2019 sebagai hasil dari ijtima ulama oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF), Persatuan Alumni dan FPI untuk mendamping Prabowo Subianto.
Kendati demikian, nama UAS nyatanya tidak dipilih oleh Prabowo dan justru memilih berpasangan dengan Sandiaga Uno.
Kini, UAS kembali tersandung pada masalah yang lebih pelik karena ceramahnya yang menyinggung soal salib. Somad terancam terkena pasal penistaan agama setelah dilaporkan oleh tiga lembaga sekaligus ke pihak kepolisian.