Penusukan Wiranto yang terjadi beberapa hari lalu menimbulkan beragam reaksi, termasuk reaksi negatif. Beberapa istri TNI dikenai sanksi karena komentar mereka atas insiden penusukan Wiranto di media sosial mereka.
Komentar negatif yang ditujukan atas insiden penusukan Wiranto pada hari Kamis (10/9/2019) lalu di Pandeglang, Banten, diadukan ke polisi. Bahkan, sanksi dikenakan kepada beberapa istri TNI yang juga ikut nyinyir atas insiden tersebut. Sanksi yang dikenakan kepada istri anggota TNI berupa penahanan, hingga pencopotan jabatan yang dipangku suaminya.
Istri TNI yang dikenai sanksi lebih dari 1
Istri anggota TNI yang memosting komentar negatif atas tragedi penusukan Wiranto dijerat dengan jeratan UU Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Selain itu, mereka juga dikenai pendisiplinan militer. Pendisiplinan militer dikenakan kepada suami dari pelaku nyinyir. Beberapa istri TNI yang mendapat sanksi adalah sebagai berikut.
- Irma Zulkifli Nasution (Istri Kolonel HS)
Unggahan yang dilakukan istri prajurit TNI satu persatu mulai terkuak. Salah satunya adalah Irma Zulkifli Nasution. Melalui Facebooknya, Irma disebut memosting komentar miring atas tragedi penusukan Wiranto. Sosok Irma Zulkifli Nasution merupakan istri dari mantan Komandan Distrik Militer 1417 Kendari, Kolonel HS. Suami Irma tidak hanya mendapat sanksi pencopotan jabatan, namun juga ditahan selama 14 hari.
- Fita Sulistyowati (Istri Peltu YNS)
Peltu YNS yang merupakan salah satu Anggota Satpomau Lanud Muljono Surabaya, dikenai sanksi setelah istrinya ikut memosting nyinyiran penusukan Wiranto. Hal ini juga dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Marsma Fajar Adriyanto. Terkait insiden penahanan salah satu anggotanya, ia mengatakan bahwa Peltu YNS dicopot dari jabatan dan ditahan untuk keperluan penyidikan Pomau.
“Dalam urusan politik, posisi prajurit TNI AU dan keluarganya sudah jelas, netral. Oleh karena itu, dilarang berkomentar, termasuk di media sosial yang berdampak pendiskreditan pemerintah dan simbol-simbol negara,” ujar Fajar yang diambil dari tirto.id, Jumat (11/10/2019).
Dispen AU juga memiliki bukti postingan nyinyir dari salah satu anggotanya yang berupa tangkapan layar. FS menulis;
“Jgn2 ini cam dramanya si wir,,,,buat pengalihan isu saat menjelang pelantikan, tapi kalo mmg bnr ada penusukan,,,mdh2an si penusuknya baek2 aja dan slamat dr amukan polisi, buat yang di tusuk semoga lancar kematiannya.”
Selain mencopot Kolonel HS, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa juga mencopot jabatan Sersan Z pada hari Jumat (11/10) lalu. Serda Z sendiri masih tergolong sebagai anggota baru. Diketahui, ia baru saja bertugas di Detasemen Kavaleri Berkuda (Denkavkud). Serda Z baru bergabung pada awal Oktober 2019.
Istrinya, Leni Aruzika, melakukan bandingan atas penusukan Wiranto dengan beberapa kejadian yang pernah terjadi di Indonesia.
“Cuma sm pisau aja ko. Blm dibakar kaya dokter di wamena, gak kaya mahasiswa yg meninggal kepalanya retak gara2 dipukul benda tumpul, gak kaya anak2 yg meninggal gara2 asap di riau sm jambi. So gak usah lebay lah,” tulis Leni Aruzika, istri TNI Sersan Dua Z di salah satu media sosialnya.