Djawanews.com - 70 ribu lebih nyawa sudah melayang akibat Covid-19. Tapi masih banyak juga yang tak percaya kalau virus ini ada.
Di Jawa Tengah, juga masih ada kaum yang percaya kalau Covid-19 tidak nyata. Dan lucunya, beberapa pasien Covid-19 yang masuk per Kamis, 15 Juli ini, adalah mereka yang memiliki kepercayaan itu.
Setelah mereka terpapar Covid-19, barulah sadar kalau bahaya itu nyata. Dan kini mereka merasakan kalau terinfeksi virus corona sangatlah tidak enak.
Cerita ini disampaikan Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat meninjau penanganan Covid-19 di Kabupaten Magelang.
"Tadi ada cerita dari dokter di ICU. Beberapa pasien yang masuk hari ini, tidak percaya Covid. Tapi buktinya mereka kena dan harus dirawat di ICU. Ditanya sekarang percaya tidak, mereka baru percaya dan ditanya rasanya bagaimana, mereka kompak jawab tidak enak," tutur Ganjar.
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta Pemkab Magelang untuk siaga. Pasalnya, Kabupaten Magelang merupakan salah satu daerah yang ditemukan kasus Covid-19 baru varian delta di Jawa Tengah.
Ganjar meminta supaya edukasi dan sosialisasi pada masyarakat harus terus gencar dilakukan. Sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan agar penanganan pandemi bisa optimal.
Ia juga meminta agar dokter-dokter di RSUD Muntilan meminta pasien yang awalnya tidak percaya Covid kemudian sadar, untuk memberikan edukasi. Mereka bisa membuat video testimoni untuk menceritakan kondisinya, kemudian disebarkan pesan itu pada masyarakat.
"Karena seberapapun kita menambah bed, menambah oksigen, nakes dan lainnya, itu tidak akan menyelesaikan pandemi. Yang harus dilakukan adalah penanganan di sektor hulu, yakni edukasi pada masyarakat. Kalau semua taat protokol kesehatan, 5 M dijalankan, maka itu bisa mengatasi,” pungkasnya.