Djawanews.com – Ketua Umum Perkumpulan Transportasi Wisata Indonesia, Yuli Sayuti mengungkapkan petingnya kampanye bus pariwisata aman digunakan di tengah pandemi. Hal ini lantaran banyak kasus pembatalan bus secara sepihak kendati pengguna jasa telah membayar uang muka atau DP.
“Masih ada yang simpang siur. Ketika kami sudah ada DP oleh kelompok masyarakat untuk berwisata ke daerah tertentu, tiba-tiba dibatalkan, karena keraguan-raguan kelompok masyarakat itu tadi karena informasi Covid-19 dari pemerintah daerah setempat,” ungkap Yuli dikutip dari Sindonews.
“Kami juga butuh dikampanyekan bus aman dan nyaman di masa new normal. Justru urat nadi itu ada di jalan raya dimana angkutan bus menjadi darahnya,” lanjutnya.
Bisnis bus pariwisata merupakan salah satu unit usaha yang paling merasakan imbas pandemi Covid-19. Dibandingkan pelaku usaha bus untuk angkutan umum seperti Antarkota Antarprovinsi (AKAP) atau Antarkota Dalam Provinsi (AKDP) reguler, usaha penyewaan bus pariwisata paling terpukul akibat pandemi.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di Djawanews.