Djawanews.com – Bagyo Wahyono mendapat sorotan dari masyarakat karena berani menantang Gibran sebagai Calon Wali Kota Surakarta. Bagyo sendiri dikenal sebagai seorang penjahit biasa, dengan jumlah harta kekayaan yang tak seberapa jika dibanding dengan Gibran.
Dari LHKPN yang diunggah KPK, harta kekayaan Bagyo hanya memiliki kekayaan senilai Rp1.987.550.304. Sedangkan Gibran memiliki harya kekayaan sebesar Rp21.152.810.130.
Di luar hal tersebut, Bagyo ternyata menunggak tagihan air ledeng. Berdasarkan catatan tunggakan yang terekam di Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Surakarta, tunggakan Bagyo mencapai Rp25 juta, demikian dilaporkan Tirto. Padahal dalam laporan LHKPN, Bagyo mengklaim tak punya utang.
Tunggakan tercatat atas nama istrinya dengan nomor pelanggan 000617xx dan atas namanya sendiri dengan nomor 000673xx. Dua nama tersebut tercatat di alamat yang sama, Jalan Ki Ageng Mangir, Laweyan, Surakarta.
Sang istri tercatat menunggak PDAM selama 33 bulan, dari 2017 hingga 2019. Lalu setelah saluran air diputus, Bagyo mengajukan namanya sendiri sebagai pelanggan air bersih. Penunggakan kembali terjadi selama 8 bulan, mulai September 2019 hingga April 2020.
Bagyo memang mengakui adanya tunggakan tersebut. Ia beralasan saat itu belum bisa membayar tagihan karena uangnya habis untuk bayar anak buahnya.
“Saya berusaha untuk bayar tapi sudah diputus mengingat uang saya juga muter untuk gaji jahitan setiap minggu,” kata Bagyo, dikutip dari Tirto, Senin (26/10/2020).
Bagyo Wahyono saat ini bersaing dengan Gibran Rakabuming Raka untuk memperebutkan kursi Wali Kota Surakarta periode 2020-2025. Untuk mendapatkan berita Pilkada Solo dan berita Jateng, kunjungi situs resmi Warta Harian Nasional Djawanews. Anda juga bisa mengikuti kami melalui akun media sosial Instagram @djawanewscom dan melalui aplikasi Babe. Hubungi kami untuk membagikan foto, video, artikel, dan berita lainnya.