Djawanews.com – Massa yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menggugat melakukan demostrasi di depan gedung Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Kamis 13 Januari. Aksi ini dipimpin oleh pegiat media sosial Babe Aldo.
Demonstrasi tersebut kemudian viral di media sosial Twitter. Pasalnya tuntutan pada aksi itu adalah menolak pemaksaan vaksin.
Dalam salah satu video yang beredar, Babe Aldo nampak berbicara dengan lantang menolak pemaksaan vaksinasi di aksi tersebut.
"Ini informasi penting buat rakyat Indonesia. Sebarkan ke semua medsos kalian. Kalian berhak menolak pemaksaan vaksin. Kenapa? Karena Kemenkes tidak berani berdiskusi dengan kami rakyat Indonesia," kata Babe Aldo.
Kemudian, dia pun menantang semua pihak, termasuk Kemenkes untuk melaporkan dirinya. Dengan tegas, dia mengatakan bahwa Kemenkes bermain bisnis vaksin.
"Dan saya menantang semua pihak, baik Kemenkes atau orang-orang yang menjadi endorsers vaksin, laporin gue! Kalau kalian nggak laporin gue, gue bakal bikin laporan buat diri gue sendiri. Bahwasannya Kemenkes bermain dengan bisnis rakyat Indonesia dengan vaksin," ujar dia.
Babe Aldo lebih lanjut menyatakan bahwa Kemenkes sedang menargetkan anak-anak untuk divaksin. Dia lantas meminta para orang tua untuk menjaga anak-anaknya.
"Tingkat kesembuhan anak Indonesia dari penyakit yang disebut COVID-19, 99 persen lebih. Dan itu tidak boleh ada pemaksaan vaksin. Itu yang kita kejar, ternyata mereka (Kemenkes) bersembunyi. Jadi mereka memang sedang menargetkan anak-anak kalian. Jaga anak-anak kalian," ucap Babe Aldo yang disambut dengan kalimat istigfar oleh ibu-ibu yang ada di depannya.
Babe Aldo kemudian mengajak para emak-emak untuk mengeluarkan anaknya dari sekolah, jika dipaksa vaksin.
"Kalau memang anak kalian diancam tidak boleh sekolah kalau tidak vaksin, berhenti sekolah! Cabut anak kalian dari sekolah! Anak kita bukan tanggung jawab mereka. Cabut anak kalian dari sekolah!" ujar Babe Aldo tegas.
"Anak-anak kita anak-anak sehat, bukan anak-anak yang dipaksa vaksin. Kita minta penjelasan kenapa anak-anak harus divaksin, mereka takut. Mereka takut adu data, mereka pengecut," imbuhnya.
"Dan buat guru-guru yang maksa anak-anak vaksin, mana dari kalian yang mau tanggung jawab?" katanya lagi.
Di penghujung video tersebut, Babe Aldo dengan tegas mengatakan bahwa Kemenkes adalah sarang mafia.
"Kesimpulannya, di dalam, Kemenkes adalah sarang mafia yang tidak berani ketemu dengan rakyat," pungkas Babe Aldo.
Video Babe Aldo protes menolak pemaksaan vaksin itu diunggah oleh salah satu pengguna Twitter dengan akun @Lady_Zeebo. Dia mengatakan, boleh saja seseorang menolak vaksin, tetapi jangan memprovokasi masyarakat untuk ikut juga menolak vaksin.
"Loh kok babe aldo dibiarkan begini. Anda boleh saja menolak vaksin, tapi klu memprovokasi masyarakat utk menolak vaksin itu 'Pembangkangan terhadap Konstitusi'. Si babe sudah teriak2 nantang, tapi kok ga ada tindakan dari kepolisian. Jerinx aja ditangkap, dan di penjara," tulis warganet itu.
Unggahan si netizen lantas dikomentari oleh Sekjen Komite Pemberantasan Mafia Hukum (KPMH), Habib Husin Alwi Shihab.
Husin Shihab hanya berkomentar pendek dengan mengatakan, "Bentar lagi ini mah."
Meskipun komentar Husin Shihab tersebut tidak jelas maksudnya,netizen di kolom balasan nampak memberikan dukungan.