Djawanews.com – Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DI Yogyakarta, Deddy Eryono mengungkapkan dampak buruk Covid-19 yang membuat banyak anggotanya tak lagi sanggup bertahan.
Berdasarkan keterangan Deddy, hanya 173 anggota yang masih beroperasi namun terengah-engah dari total 400an anggota PHRI DIY.
Sementara 200an lainnya sudah hampir mati dan 30an tak dapat diselamatkan. Kini yang masih bertahan hanyalah hotel bintang 3 dan 4.
Kebijakan Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PSTKM) yang dilanjutkan selama dua pekan setelah penerapan PSTKM pertama selesai dilaksanakan tanggal 25 Januari 2021 ini menurutnya akan semakin memperburuk kondisi hotel dan restoran di Yogyakarta.
Bahkan akibat kondisi pandemi Covid-19 yang kian membingungkan dan membuat industri pariwisata babak belur, sejumlah hotel di Yogyakarta mulai dijajakan di situs jual beli properti online.
Harga yang ditawakan pun bervariasi bahkan ada yang mencapai ratusan miliar rupiah.
Simak terus perkembangan hotel dan pariwisata Yogyakarta di era pandemi. Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.