Mengapa iuran BPJS Kesehatan naik dan bagaimana dampaknya?
Terkait dengan wacana iuran BPJS Kesehatan naik, dilansir dari CNBC Indonesia Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris menyampakan jika memang ada fraud atau penyimpangan di perusahaan.beberapa pihak ironisnya beranggapan jika iuran BPJS Kesehatan tidak naik, maka defisit akan mencapai angka Rp 80 triliun. Defisit BPJS Kesehatan tersebut sebelumnya sudah dipaparkan DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional).
Mengapa Iuran BPJS Kesehatan Naik?
Alasan utama iuran BPJS harus naik adalah lantaran terjadinya defisit di perusahaan. Defisit tersebut lantaran adanya penyimpangan yang mencapai triliunan. Kok bisa?
Berdasarkan pemberitaan Kompas (2/9/2019) menyebut jika sebanyak 2.348 perusahaan telah melakukan manipulasi data gaji pegawai, agar pembayaran iuran BPJS Kesehatan lebih kecil. Audit yang dilakukan terhadap BPKP tersebut menjadi salah satu penyebab BPJS Kesehatan tekor yang sebaiknya harus ditindak.
Saat ini peserta BPJS Kesehatan yang berprofesi sebagai karyawan perusahaan swasta harus membayar 5 persen dari gaji pokok untuk iuran BPJS. Namun tidak seutuhnya dibayar oleh karyawan, karena perusahaan harus menanggung 4 persen.
Namun, Dirut BPJS beralasan lantaran biaya per orang per bulan yang semakin berbeda dengan premi adalah faktor penyebab defisit. Defisit yang terjadi dalam perusahaan BPJS sekakan-akan dapat dituntaskan dengan naiknya besaran iuran pesertanya. Jika BPJS benar akan naik, lantas apa yang akan terjadi?
- Menurunnya Kepercayaan Terhadap Pemerintah
Pada akhir pemerintahan tahap I Jokowi Widodo (Jokowi) ini, tentu ketika nantinya muncul peraturan presiden yang menetapkan iuran BPJS Kesehatan akan membuat sentimen di masyarakat.
Wacana naiknya semua kelas peserta BPJS Kesehatan, termasuk kelas III yang notabenenya untuk masyarakat kelas bawah akan membuat hilangnya kepercayaan rakyat terhadap jaminan pemerintah terhadap kesehatan masyarakatnya.
- Kesehatan Masyarakat Menurun
Ada dua hal yang terjadi akibat mahalnya iuran BPJS Kesehatan, pertama masyarakat akan menjaga pola hidup agar sehat. Kedua, semakin minimnya pengetahuan masyarakat akan kesehatan, lantaran tidak mau berobat karena membutuhkan biaya lebih.
Mau tidak mau, memang harus diakui jika tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan masih rendah. Apalagi dengan baiknya biaya iuran BPJS Kesehatan, maka memungkinkan ada yang tidak ikut asuransi lagi.
- Peningkatan Fasilitas
Kendati dekimian, naiknya iuran BPJS Kesehatan sudah tidak bisa terbendung lagi nampaknya. Mulai awal tahun 2020, iuran BPJS Kesehatan sudah dipastikan naik.
Salah satu daya tarik jika iuran benar-benar naik adalah BPJS harus meningkatkan pelayanan. Sebagaimana diketahui, peserta yang ingin memanfaatkan BPJS Kesehatan selama ini harus mengurus persyaratan administrasi yang berbelit-belit.
Setidaknya, jika iuran BPJS Kesehatan naik namun diimbangi fasilitas kesehatan yang memuaskan, maka masyarakat akan nyaman dan percaya dengan BPJS selaku badan penjamin kesehatan mereka.