Masuknya varian baru Corona B117 ke Indonesia menjadi sorotan publik. Bagaimana tidak, varian B117 ini diyakini lebih menular dibandingkan varian lainnya.
Lalu, kenapa diberi nama dengan kode 'B117'? Sebenarnya kode apa ini?
Pakar biologi molekuler Ahmad Rusdan Utomo menyebut varian Corona B117 ini bukan nama mutasi Corona. Ini adalah nama galur virus yang mengandung mutasi tertentu.
"B117 itu nama galur filogenetik yang ditetapkan virologist yang mengamati evolusi SARS-CoV-2," beber Ahmad.
Ahmad menjelaskan, galur tersebut memiliki macam-macam mutasi. Total ada 23 mutasi, salah satunya adalah mutasi E484K.
"Macam-macam, salah satunya di kodon ke 484 dari asam amino asam glutamate berubah menjadi asam amino lysine (E484K)," lanjutnya.
Ia juga menjelaskan mutasi lain yang paling baru di galur filogenetik B117 adalah mutasi Corona N501Y. Dikutip dari New York Times, mutasi Corona N501Y ini diduga salah satu mutasi yang membuat varian Corona B117 lebih menular.
Sementara nama mutasi mengacu pada sifat perubahannya asam amino ke-501 dalam spike protein dialihkan dari N (asparagine) ke Y (tirosin).
Mutasi N501Y berubah dalam asam amino di dekat bagian atas setiap protein spike, di mana ia melakukan kontak dengan sel reseptor khusus. Maka dari itu, B117 lebih tepat disebut dengan varian Corona B117 daripada mutasi Corona B117.
"Benar varian b117 lebih akurat," pungkasnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.