Djawanews.com – Komunitas Solidaritas Pangan Jogja selama pandemi Covid-19 ini selalu aktif memberikan bantuan kepada masyrakat luas. Namun komunitas tersebut menolak ketika diberikan penghargaan oleh pemerintah.
Sebelumnya, pemerintah melalui Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI memberikan penghargaan “TOP 21 Inovasi Pelayanan Publik Penanganan Covid-19” kepada beberapa badan yang dianggap membantu penanganan virus corona.
Meskipun demikian, surat undangan penerimaan penghargaan diterima Komunitas Solidaritas Jogja pada Kamis (3/12), namun menurut Relawan Solidaritas Pangan Jogja, Syafiatudina, mereka memutuskan tidak hadir.
“Pertimbangan kami menolak karena Solidaritas Pangan Jogja bukan sebuah bentuk pelayanan publik namun gerakan rakyat untuk membantu rakyat lainnya di masa pandemi ketika pemerintah tidak mampu memberikan akses kesehatan, pangan dan jaminan kesehatan dalam bentuk apapun,” jelas Syafiatudina dilansir dari KR (4/12).
Menurut Syafiatudina, Komunitas Solidaritas Jogja adalah bentuk protes atas diskriminasi yang terus menerus dilakukan oleh pemerintah terhadap kelompok-kelompok masyarakat rentan.
Selain itu, menurut Solidaritas Pangan Jogja penghargaan yang ditujukan pada mereka adalah salah alamat, lantaran seharusnya diberikan pada seluruh rakyat yang saling bantu satu sama lain di masa sulit.
“Penghargaan yang dibutuhkan bukan dalam bentuk piala atau piagam namun akses untuk jaminan kesehatan, ketersediaan pangan, pekerjaan dan upah layak di masa pandemi, khususnya untuk kelompok yang terlupakan, tidak punya KTP, rumah dan terpaksa di jalan menyambung hidup,” bebernya.
Selain penolakan penghargaan dari Komunitas Solidaritas Pangan Jogja, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.