Djawanews.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Jakarta sempat naik hingga 500 persen pada periode gubernur sebelumnya. Hal itu disampaikan Anies saat menjadi penceramah tarawih di Masjid Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, DIY, Kamis (7/4) malam.
Dalam ceramahnya, Anies juga menyinggung soal harga tanah di Jakarta yang kian mahal juga tidak bisa ditambah. “Tanah di Jakarta itu segitu aja. Apa yang terjadi? Ada satu periode di mana PBB di Jakarta naik 500 persen artinya 5 kali lipat,” kata Anies Baswedan dalam ceramahnya yang bertema 'Menjadi Manusia Bernilai Menyongsong Indonesia Memimpin Dunia 2045'
Anies menyebut kenaikan PBB 500 persen ini sama halnya dengan menerapkan kebijakan pemindahan warga tidak mampu ke luar wilayah Jakarta. “Ini sudah terjadi beberapa waktu yang lalu, tidak usah disebut tahunnya,” ucapnya.
Hal itu, disebutkan Anies berimbas pada banyaknya orang yang tergeser dari Jakarta. Kawasan kota yang dulunya penuh dengan tokoh-tokoh satu per satu menjual rumahnya, karena tidak mampu bayar pajak PBB. Oleh karena itu, pada masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies membuat kebijakan bahwa PPB tidak boleh naik.
“Karena itu PBB selama ini tidak dinaikkan,” kata Anies.
Anies Baswedan Bebaskan Pembayaran PBB bagi Orang Berjasa di NKRI
Selain itu, Anies Baswedan juga membebaskan pembayaran PBB bagi orang-orang yang berjasa pada NKRI. “Guru, Dosen UGM kalau rumahnya Jakarta gratis PBB nya. Masalahnya rumahnya di Jogja jadi bayar PBB. Guru, dosen di Jakarta 0 PBB-nya. Keluarga pahlawan, keluarga dosen sampai tiga generasi 0 PBB,” tuturnya.
Anies menyampaikan bahwa jangan sampai keluarga-keluarga pendiri Republik Indonesia terusir dari tanah yang mereka perjuangkan kemerdekaannya. “Dan itu pesan yang sangat kuat Almarhum Pak Mubiarto dosen saya dan Prof. Lukman Sutrisno mereka orang-orang yang selalu menekankan pada masa-masa kuliah dulu betapa pentingnya menjaga itu,” tuturnya.
Anies mengatakan dalam melaksanakan tugasnya sebagai Gubernur, ia selalu memegang apa yang kampusnya ajarkan terutama mengenai keadilan. “Kampus ini mendidik kita untuk selalu bicara keadilan dan ketika saya bertugas di Jakarta itu yang saya pegang,” ujarnya.
Sebelum menutup ceramahnya, Anies Baswedan berharap agar mahasiswa bisa menggunakan kesempatan pembelajaran yang ada untuk bekal hari ini juga di masa mendatang. Karena mahasiswa memiliki dua peran, yakni peran kekinian dan peran masa depan.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.