Djawanews.com – Minimnya lampu penerangan jalan umum (PJU) yang berada di jalur evakuasi Gunung Merapi membuat Sudibya, Lurah Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sleman, DI Yogyakarta merasa khawatir.
Menurutnya, warga sangat membutuhkan PJU di tengah aktivitas Merapi yang kian meningkat.
"Bagaimanapun juga lampu PJU vital sekali ya, apalagi nanti upaya evakuasi dilakukan pada malam hari. Di titik-titik minimal seperti pertigaan itu penting sekali, apa pun wujud lampunya, yang penting bisa membantu untuk upaya evakuasi," kata Sudibya dikutip dari Harian Jogja.
"Kalau kita bicara Merapi kan penuh misteri ya, kita siap di siang hari, ternyata jadinya malam hari. Kemarin kan fokusnya di Cangkringan, ternyata seiring dengan berjalannya waktu harus berfikir ke arah Turi dan Pakem," lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Yogyakarta, Biwara Yuswantana mengungkapkan dalam tiga hari terakhir, terhitung sejak tanggal 10-12 Januari 2021, puluhan guguran lava pijar Gunung Merapi terus terjadi nyaris setiap hari.
“Dengan peningkatan aktivitas Merapi dan sudah munculnya kubah lava, (kemungkinan perluasan radius bahaya) telah kami bahas dengan BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi),” jelas Biwara Yuswantana dikutip dari Tempo.
Simak terus update seputar perkembangan Gunung Merapi. Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.