Djawanews.com - Suasana haru begitu terasa di Pangkalan Angkatan Udara Dover Amerika Serikat. 11 peti jenazah berisi para prajurit AS yang tewas akibat serangan bom bunuh diri ISIS-K di sekitar bandara Kabul, dibawa pulang.
Mengutip laporan The Strait Times yang melansir pemberitaan Reuters, Presiden AS Joe Biden memejamkan mata dan memiringkan kepalanya ke belakang ketika peti jenazah berbendera yang membawa sisa-sisa 11 prajurit Amerika keluar dari sebuah pesawat militer di sebuah pangkalan di Delaware, Minggu 29 Agustus.
Biden, istrinya, Jill, Menteri Pertahanan Lloyd Austin, dan pejabat militer senior berdiri dengan wajah muram ketika pasukan AS membawa peti-peti itu ke dalam pesawat C-17 Angkatan Udara di Pangkalan Angkatan Udara Dover.
Tangisan terdengar dan seorang wanita yang kemudian pingsan saat jenazahnya dimuat ke dalam van untuk diangkut ke fasilitas. Nantinya para prajurit itu akan menjalani identifikasi dan autopsi.
The 13 service members that we lost were heroes who made the ultimate sacrifice in service of our highest American ideals and while saving the lives of others. Our sacred obligation to the families of these heroes will last forever. pic.twitter.com/lPx4a4ebS7
— President Biden (@POTUS) August 29, 2021
Ke-11 anggota militer itu termasuk di antara 13 tentara AS yang tewas dalam serangan bunuh diri ISIS pada Kamis di luar bandara Kabul. Ketika Amerika Serikat sedang melancarkan pengangkutan udara besar-besaran terhadap warga Amerika dan Afghanistan selama dua minggu terakhir. Puluhan warga Afghanistan juga tewas dalam serangan itu.
Sebelumnya pada hari Minggu, Biden dan istrinya bertemu dengan anggota keluarga yang berduka dari beberapa anggota militer Amerika yang gugur. Jenazah dua anggota militer AS lainnya yang tewas dalam serangan itu dibawa pulang secara pribadi atas permintaan keluarga mereka.
"Kami berada dalam periode bahaya serius mengingat apa yang kami lihat dalam intelijen,” penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan.