Djawanews.com – Guna menggerakkan sektor perekonomian di daerah perbatasan Gunungkidul—Bantul, Pemkab Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berencana membangun jembatan antara Gunungkidul dan Bantul, yaitu antara Kalurahan Banyusoco di Playen dengan Kecamatan Dlingo.
Menurut Nurudin Araniri, Kepala Sub Bidang Lingkungan Hidup dan Pekerjaan Umum, Bidang Fisik dan Prasarana, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Gunungkidul, akses Banyusoco—Dlingo baru tahap perencanaan. Meski begitu, dia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan survei beberapa kali sebelum akhirnya dicantumkan dalam rencana induk dan rencana detail teknis perencanaan pembangunan.
“Beberapa waktu lalu sudah survei sebagai tindak lanjut pembangunan jalan penghubung Banyusoco—Dlingo. Namun kami belum memutuskan pelaksanaan pembangunan. Saat ini masih sebatas survei, kelanjutannya menunggu hasil kajian dan kemampuan keuangan daerah,” terang Nurudin di Gunungkidul, Selasa (04/08/2020).
Ia menambahkan, kawasan tersebut strategis karena dekat dengan destinasi wisata Air Terjun Sri Gethuk. Akan tetapi, kondisi akses belum terlalu baik sebab arus perjalanan dari arah barat harus memutar karena terhalang aliran Kali Oya.
“Atas dasar potensi tersebut, muncul wacana membangun akses penghubung antara Gunung Kidul—Bantul di Kalurahan Banyusoco. Kami masih mematangkan perencanaannya,” tambahnya.
Damanhuri, Lurah Banyusoco, mengatakan bahwa pihaknya telah mengetahui rencana pembangunan jembatan tersebut dan mendukungnya. Pihaknya, lanjut Damanhuri, sempat mengantarkan tim dari kabupaten saat melakukan survei lokasi.
“Kami sangat mendukung rencana pembangunan tersebut. Namun perlu dilakukan kajian dengan matang, khususnya menyangkut masalah kebencanaan. Hal ini dikarenakan setiap tahun di aliran Kali Oya sering terjadi banjir besar sehingga harus ada antisipasi agar jembatan tidak mudah rusak,” jelas Lurah Banyusoco.
Jika Anda ingin mendapatkan informasi terkini lain tekait ekonomi, bisnis, perkembangan pasar, dan dunia usaha, klik di sini.