Djawanews.com – Heru Budi Hartono yang kini menjabat menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta menjelaskan dampak tanah bergerak di Jakarta sangat kecil. Namun Heri tidak menjelaskan teknis bagaimana dan di mana saja titik yang bakal mengalami dampak kecil tersebut. "Jadi informasinya di Jakarta kecil dampaknya dan mudah-mudahan tidak terjadi ya," katanya di Dukuh Atas, Ahad, 4 Desember 2022. Dia tidak menyampaikan bagaimana antisipasi dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap ancaman bencana yang akan terjadi itu. Namun dia hanya mengimbau masyarakat agar tetap memantau potensi cuaca ekstrem atau bencana, salah satunya melalui instansi resmi pemerintahan. "Kami imbau dengan kondisi cuaca atau pun alam yang tidak bersahabat selalu melihat informasi dari BMKG dan informasi cuaca lainnya," tutur Heru. Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengimbau masyarakat agar waspada terhadap potensi pergerakan tanah. Tercatat ada 10 titik di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada Desember 2022. "Kepada lurah, camat dan masyarakat untuk tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji di Jakarta, Kamis, 1 Desember 2022. 10 titik yang disebutkan adalah Jakarta Selatan, meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu dan Pesanggrahan. Kemudian di Jakarta Timur, meliputi wilayah Kecamatan Kramat Jati dan Pasar Rebo. Pada zona itu, kata dia, dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. Isnawa menuturkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memetakan beberapa daerah di Provinsi DKI Jakarta berada di zona menengah diperkirakan terjadi pergerakan tanah. Pada zona tinggi, gerakan tanah lama dapat aktif kembali. Dia menjelaskan perkiraan wilayah potensi terjadi tanah bergerak di Jakarta disusun berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan yang diperoleh dari BMKG. Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews. |