Djawanews.com – Izin acara 'Desak Anies' di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), sempat dibatalkan secara sepihak. Acara yang rencananya digelar di Taman Budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) itu terpaksa harus pindah ke sebuah kafe di kawasan sekitar Universitas Mataram.
Menanggapi peristiwa tersebut, Calon Presiden (Capres) nomor urut satu, Anies Baswedan mengaku kecewa atas pembatalan tersebut. Sebab, ini bukan kali pertama acaranya dibatalkan secara mendadak.
"Itu kami rasakan bukan hanya sekali, sudah berkali-kali. Last minute, izin dibatalkan secara sepihak," kata Anies usai acara Desak Anies di Mataram, Selasa 19 Desember.
Anies mengingatkan bahwa selama masa kampanye, peserta pemilu diperbolehkan menggelar acara di ruang terbatas.
"Ini adalah negeri merdeka yang semua memiliki hak yang sama untuk menjalani proses kampanye, dan ini adalah masa di mana kita boleh melakukan dialog di ruang terbatas. Bukan di ruang terbuka, dan ini adalah ruang terbatas," tegasnya.
Mantan gubenur DKI Jakarta itu meminta pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh aparatur sipil negara (ASN) agar bersikap netral di tengah tahun politik jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Ke depannya, dia berharap tak ada lagi pasangan calon maupun calon legislatif (caleg) yang dipersulit saat melakukan sosialisasi.
"Pemerintah untuk memberikan arahan kepada seluruh jajaran aparatur sipil negara. Agar bersikap netral dan tidak mempersulit salah satu calon, baik itu pilpres maupun pileg," katanya.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu meminta supaya ASN jangan sampai memperlihatkan sikap tidak nertral. Selain itu, pemerintah juga harus memberi sanksi tegas kepada jajarannya yang tak menjunjung netralitas.
"Jika ada sikap tidak netral yang dibiarkan, itu artinya boleh tidak netral. Tapi bila ada sikap tidak netral dan dapat sanksi maka pesan bagi yang lain harus netral juga," kata Anies.
Dia pun menegaskan, tak segan-seganmengungkap segala bentuk penghalangan ke publik apabila kejadian yang sama kembali terulang.
"Kami akan mengungkapkan saja setiap kali ada penghalangan-penghalangan kami laporkan kepada publik bahwa ini bukan praktek yang sehat. Karena kita ingin menjaga demokrasi kita," tegas Anies.