Djawanews.com – Seorang imigran asal Laos bernama Cheng 'Charlie' Saephan memenangkan lotre "Poweball" senilai 1,3 miliar USD atau sekitar Rp21 triliun. Diketahui, Cheng merupakan pasien penyakit kanker dan baru menjalani kemoterapi terbarunya pada minggu lalu.
Cheng yang telah menderita kanker selama delapan tahun mengaku bersyukur bisa memenangkan lotre tersebut. Dia akan menggunakan uang itu untuk mencari dokter terbaik yang bisa mengobati kankernya.
“Saya bersyukur atas lotere ini dan betapa saya telah diberkati,” katanya, dikutip NYTimes.
"Saya akan mampu menafkahi keluarga dan kesehatan saya. Saya akan menemukan dokter yang baik untuk diri saya sendiri," sambungnya.
Selain digunakan untuk biaya kebutuhan dan pengobatan, Cheng dikabarkan juga akan membeli sebuah rumah untuk keluarganya di daerah Oregon.
Cheng mengikuti undian lotre itu bersama kerabatnya, Laiza Chao, yang menyumbangkan 100 USD (Rp1,6 juta) untuk membeli sejumlah tiket. Setelah membeli tiket, Chao mengirimkan foto tiket itu kepada Cheng sambil berkelakar 'Kami adalah miliarder'.
Beberapa minggu menjelang pengundian, Chao mengatakan dia menulis nomor pertandinan di selembar kertas dan tidur di bawah bantalnya. Setiap malam dia mengaku selalu berdoa agar bisa memenangkan lotre tersebut.
"Saya butuh bantuan, saya belum ingin mati kecuali saya telah melakukan sesuatu untuk keluarga saya terlebih dahulu," ujarnya saat berdoa.
Cheng dan istrinya, Duanpen, mengambil setengah dari uang lotre tersebut. Sisanya, dia berikan kepada Chao.
Dari total 1,3 miliar USD yang dia dapat, mereka menerima 422 juta USD (Rp6,8 triliun) setelah dipotong pajak.
Saat menerima uang hadiah itu, Cheng yang juga sebagai penderita kanker mengaku kebingungan untuk menghabiskan uang tersebut. Sebab, dia tidak tahu berapa lama akan bertahan di dunia.
"Bagaimana saya bisa punya waktu untuk menghabiskan semua uang ini? Berapa lama saya akan hidup?" katanya.
Cheng Saephan, seorang masinis di sebuah perusahaan dirgantara, mengatakan bahwa dia lahir di Laos dan pindah ke Thailand pada tahun 1987, sebelum berimigrasi ke AS pada tahun 1994.
Tiket pemenang dijual pada awal April di toko serba ada Plaid Pantry di Portland, mengakhiri rekor Powerball tanpa kemenangan yang telah berlangsung lebih dari tiga bulan.
Hadiah 1,3 miliar USD (Rp21 triliun) adalah lotre Powerball terbesar keempat dalam sejarah, dan terbesar kedelapan di antara permainan lotre AS. Jackpot lotere AS terbesar yang dimenangkan adalah 2,04 miliar USD (Rp33 triliun) di California pada tahun 2022.
"Ini adalah kemenangan jackpot yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk Lotere Oregon," kata Direktur Lotere Oregon Mike Wells.
“Kami melakukan segala tindakan pencegahan untuk memverifikasi pemenang sebelum memberikan hadiah uang," sambungnya.
Berdasarkan undang-undang Oregon, dengan sedikit pengecualian, pemain lotere tidak bisa tetap anonim. Pemenang memiliki waktu satu tahun untuk mengklaim hadiah utama.