Djawanews.com – Sebanyak lima bidan dan perawat di Rumah Sakit (RS) Sentosa Bogor dinonaktifkan terkait kasus bayi tertukar di rumah sakit tersebut. Mereka dinilai lalai memasang gelang identitas hingga bayi tertukar milik Siti Mauliah (37).
Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregg Djako, mengatakan pihaknya mengambil keputusan tersebut usai penyidik Unit Reskrim Polres Bogor memeriksa tujuh orang sebagai saksi.
“Awalnya 15 orang yang mau disanksi, tapi kan kami harus melihat dong berapa orang yang kemudian terlibat,” ujar Juru Bicara Rumah Sakit Sentosa Bogor, Gregg Djako dalam keteranganya, Senin 21 Agustus.
“Kami mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 saja. Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan,” ungkapnya.
Gregg mengatakan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.
“Mereka di satu departemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan),” imbuhnya
Sebelumnya, bidan dan perawat Rumah Sakit Sentosa Bogor diperiksa Unit Reskrim Polres Bogor.
Mereka diperiksa sebagai saksi yang menangani persalinan atau kelahiran bayi warga Bogor bernama Siti Maulia yang tertukar.
Penyebab sebenarnya para bayi bisa tertukar akhirnya dikuak. Rupanya ada gelang dobel yang menjadi kecerobohan perawat.
Hasil pemeriksaan selama 10 jam, ada unsur kelalaian saat memasang gelang ke bayi Siti alias gelang dobel atau dua gelang dengan satu nama yang sama, yakni nama pasien B (sebutan dari rumah sakit).