Ada beberapa poin penting yang disampaikan jokowi dalam sidang tahunan MPR mulai dari pemindahan ibu kota hingga mitigasi bencana alam.
Dalam sidang tahunan MPR di Komples Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2019), Ada beberapa hal yang sangat fundamental yang disampaikan saat pidato kenegaraan Presiden Jokowi di akhir jabatan sebagai Presiden RI periode Pertama 2014-2019.
Pada Oktober mendatang, Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan dilantik kembali menjadi Presiden RI setelah terpilih menjadi Presiden dalam Pilpres 2019.
Beberapa masalah fundamental dalam pidato kenegaraan presiden Jokowi
Sebagai informasi, Presiden Jokowi memberikan pidato kenegaraan selama tiga kali dalam rapat tahunan MPR, Sidang Bersama DPR-DPD serta Rancangan APBN 2020. Adapun sejumlah poin penting yang disampaikan Jokowi antara lain:
- Pemidahan ibu kota
Dalam pidato kenegaraannya, Presiden memastikan bahwa ibu kota Jakarta akan diboyong ke Pula Kalimantan. Presiden meyakinkan kepada semua pihak, bahwa pemindahan ibu kota tidak akan menelan APBN terlalu besar.
Jokowi juga menyampaikan bahwa pemindahan ibu kota merupakan representasi dari kemajuan bangsa. Dia menambahkan bahwa ibu kota baru akan dibangun dengan konsep modern dan ramah lingkungan.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga berharap pemindahan ibu kota akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
- Realisasi Anggaran tepat guna
Dalam sidang tahunan MPR, Presiden Jokowi menekankan untuk memanfaatkan anggara yang didasarkan pada kualitas bukan kuantitas serta mengedepankan akuntabilitas pada anggaran yang telah digunakan.
Presiden juga mendorong kepada setiap lembaga pemerintahan untuk memanfaatkan teknologi informasi agar pelayanan publik dapat semakin sederhana dan cepat. Jokowi mengatakan, naiknya anggaran belanja pemerintahan harus sejalan dengan pelayanan birokrasi yang mudah bagi masyarakat serta tidak menghambat proses investasi.
- Pancasila harga mati
Selanjutnya, Presiden Jokowi juga menegaskan tidak akan melakukan kompromi dengan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ingkar terhadap pancasila. Presiden memberikan pujian bagi ASN yang memiliki sifat optimis dan memberikan pelayanan sepenuh hati kepada masyarakat.
Jokowi kembali menegaskan tidak akan berkompromi kepada ASN yang mengingkari pancasila dan tidak memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan tidak langsung terjun kelapangan.
- Pembangunan SDM
Presiden Jokowi mengingatkan tentang pentingnya pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul guna menghadapi tantangan ekonomi global di masa depan.
Akan tetapi, bukan hanya SDM unggul yang dibentuk, namun juga SDM yang memiliki akhlak yang baik, berdedikasi, dan berideologi pancasila. dengan SDM yang unggul, Indonesia akan keluar dari ketergantungan sumber daya fosil dan beralih ke energi alternatif yakni program B20.
Presiden juga yakin bahwa Indonesia akan dapat mencapai program B100 di tahun yang akan datang. Selain itu, Jokowi juga optimis bahwa Indonesia akan dapat mengembangkan mobil listrik dan membuat mobil listrik murah.
- Mitigasi bencana
Poin terahkir yang disampaikan jokowi dalam sidang MPR adalah soal pentingnya mitigasi bencana yang responsif guna mencegah risiko bencana alam.
Presiden Jokowi memberikan titik tekan pada pembanguna insfratruktur yang harus tahan terhadap risiko kebencanaan. Pasalnya Indonesia berada di wilayah Ring Of Fire.
Dalam pidato kenegaraan presiden Jokowi juga disebutkan soal kapasitas dalam pengelolaan risiko kebencanaan yang harus ditopang dengan kesiapan insfratruktur yang mendukung mitigasi bencana. Dengan begitu, mitigasi bencana akan dapat mencegah krisis iklim yang mampu mengancam dunia.