Djawanews.com – Sebanyak 32 pelajar pecinta sastra dari seluruh DIY mengikuti kegiatan workshop dan diskusi puisi dalam acara piwulang sastra di padepokan piwulang sastra dan seni, Jambon, Sedayu, Bantul, Minggu, 14 Juli.
Ketua panitia Maharani Khan Jade menjelaskan piwulang sastra merupakan program yang terdiri dari tiga rangkaian kegiatan, yaitu pelatihan kepenulisan, pembukuan karya dan pementasan karya sastra.
Dengan mengusung tema 'Menatah' dalam kegiatan piwulang sastra ini para narasumber yang didatangkan akan mencoba memahat, membentuk, memberi, melatih, menatih dan menghias para peserta yang mengikuti kegiatan tersebut.
Program ini akan berlangsung selama tiga bulan dengan sepuluh kali pertemuan. Di mana kegiatan-kegiatan itu akan diisi dengan beragam narasumber yang merupakan praktisi dan ahli di bidangnya masing-masing.
"Piwulang sastra mendorong proses pembelajaran dan eksplorasi kreativitas dengan menghasilkan karya sastra yang klasik maupun kontemporer dalam bentuk buku, pertunjukan dan juga ditampilkan dalam sinema sastra," jelasnya.
Mengusung tema 'Menatah' piwulang pastra ini hadir dengan harapan para peserta dapat menemukan cara untuk berjalan dan membentuk karakter dirinya melalui sastra Indonesia.
Selain itu, lanjut Jade, tujuan dari pelatihan ini adalah agar para peserta juga dapat menumbuhkan etos berkesenian, menumbuhkan kreativitas dalam bidang sastra dan seni, memberikan pengalaman untuk mencapai sumber daya manusia yang unggul di bidang sastra dan membangun persahabatan juga karakter yang toleran dalam keberagaman, dan perbedaan.
Salah satu peserta Kiuhuana Illiyasa mengaku senang mengikuti acara piwulang sastra ini. Sebab baginya dalam acara tersebut bisa belajar banyak hal dari puisi.
"Di sini saya bisa belajar menulis puisi, habis itu nanti akan membikin puisi dari film, dan juga akan membuat pertunjukan dari puisi," katanya.