Djawanews.com – Hari ini, Sabtu 22 Februari 2020, adalah Hari Jadi Banyumas yang ke-449. Namun, tahukah Anda bahwa penetapan ini baru ditetapkan pada tahun 2016? Sebelumnya, Banyumas merayakan hari jadinya setiap tanggal 6 April.
Keputusan ini didasarkan pada sebuah penelitian yang dilakukan oleh Drs. Sugeng Priyadi, M.Hum., seorang doktor sejarah sekaligus staf pengajar di Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Ia meneliti naskah kuno yang tersimpan di beberapa museum nasional hingga yang tersimpan di Negeri Belanda, Babad Banyumas Kalibening.
Hari Jadi Banyumas Dirayakan dengan Rangkaian Acara
Dalam Babad Banyumas disebutkan bahwa Djaka Kahiman atau Bagus Mangun diangkat oleh Sultan Hadiwijaya sebagai Adipati Wirasaba pada Kamis Wage atau Rabu Pon sore tanggal 27 Ramadhan 978 H atau 22 Februari 1571 Masehi.
Alasan tersebut yang kemudian mendasari pergantian Hari Jadi Banyumas lalu dituangkan dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 Tahun 2015 tentang Hari Jadi Kabupaten Banyumas.
Tahun 2020 ini, Pemkab Banyumas mengusung tema “Dengan Semangat 449 Tahun Kabupaten Banyumas kita bangun dan wujudkan Banyumas yang Maju, Adil, Makmur dan Mandiri” untuk merayakan hari jadinya.
Merujuk pada situs resminya, Pemkab Banyumas menyelenggarakan rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak 14 Februari 2020 lalu. Untuk hari ini, Pemkab mengadakan Upacara Bendera Hari jadi ke-449, Sidang paripurna DPRD Banyumas, Pagelaran Wayang Kulit, Banyumas “Mantu”, dan terakhir Resepsi Hari Jadi Kab. Banyumas.
Rangkaian acara Hari Jadi Banyumas ini akan diikuti oleh semua dinas/ instansi di Kabupaten Banyumas. Selain itu, masyarakat bisa ikut meramaikan acara.
Sebagai informasi, selain mengubah Hari Jadi Banyumas, Pemkab juga berencana untuk melakukan pemekaran. Nantinya, pemekaran akan membagi dua wilayah Banyumas dan Purwokerto jadi dua wilayah yang berbeda secara administrasi. Namun, pemisahan Kota Satria dan Kota Kripik saat ini masih mendapat pertentangan dari warganya.