Djawanews.com – Sebanyak 14 kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dikabarkan telah secara resmi mengundurkan diri dari jajaran kepengurusan partai dan meninggalkan Giring Nidji. Anehnya, dari 14 anggota partai PSI itu malah berbondong-bondong memutuskan pilihan pindah ke Partai Nasdem.
Tentu kabar ini mengejutkan petinggi partai PSI bahkan sejumlah pihak. Apa gerangan sehingga membuat 14 anggota PSI mengundurkan diri? Rinto yang merupakan salah satu anggota PSI membenarkan kabar pengunduran 14 kader PSI itu.
“Saya bersama 14 orang mantan kader PSI memutuskan untuk bergabung dan memperkuat NasDem,” kata Rinto pada Sabtu, 9 April.
Adapun alasannya Rinto membeberkan, sebelumnya sempat alami dinamika politik alias konflik internal di tubuh PSI. “ dinamika politik menyebabkan kita harus memilih jalan ini,” katanya menjelaskan.
14 Kader Mundur dari PSI karena Ada Konflik Internal, Akhirnya Ditampung Nasdem
Lebih lanjut, Rinto mengaku lebih dulu mengundurkan diri, selanjutnya diikuti oleh rekan-rekannya di jajaran kepengurusan PSI. Sayangnya, Rinto tak mau membuka secara detail konflik yang tengah menimpa mantan partainya. “Pertama saya keluar. Terus temen-temen lain dari pengurus DPC PSI seperti Lembang, Cililin dan Cipongkor, mengikuti jejak saya,” terang Rinto.
Sementara itu, Rinto juga menjelaskan alasan pindah ke Partai NasDem, tidak lain sebab kesamaan visi yakni mengusung politik tanpa mahar. “Kami memilih NasDem karena partai ini ada kesamaan visi dengan PSI yakni politik tanpa mahar,” pungkasnya.
Seperti diketahui, eksodus 14 kader PSI ke Partai Nasdem ini terjadi di tubuh PSI Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Antara lain pentolan dari jajaran kepengurusan DPD dan DPC PSI setempat.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.