Djawanews.com – Sebanyak 11 jenazah pendulang emas yang menjadi korban pembunuhan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kabupaten Yahukimo telah dimakamkan di Dekai.
Pemakaman dilakukan setelah tim Disaster Victim Identification (DVI) berhasil mengidentifikasi jasad korban, sebagaimana disampaikan oleh Wakil Operasi Satgas Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, Senin, 14 April.
Sebelum dimakamkan, jenazah yang telah teridentifikasi diserahkan terlebih dahulu kepada keluarga, kemudian proses pemakaman dilaksanakan sesuai dengan agama korban.
Sebelumnya pada Minggu (6/4) dan Senin (7/4), KKB yang menamakan diri sebagai Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama menyerang lokasi penambangan emas yang ada di Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo.
Akibat penyerangan yang dilakukan KKB menyebabkan 11 orang meninggal dunia.
Adapun nama-nama jenazah yang dimakamkan di Dekai yaitu Wawan Tangahu dan Suardi Laode alias Kaswadi berasal dari Dusun III, Kabupaten Bolmon Selatan, Sulawesi Utara, Stenli Humena, Kampung Kalama Darat, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
Kemudian Yuda Lesmana, Muhammad Arif, Safaruddin, dan Abdur Raffi Batu Bara, beralamat Dekai, Riki Rahmat dari Desa Ranomolua Kecamatan Besulutu Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, Stefanus Gisbertus berasal dari Desa Tala, Kabupaten Seram Barat, Maluku, Zamroni, Dukuh Dulak Desa Gantungan, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dan Rusli dari Desa Buti, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Korban-korban itu ditemukan di beberapa lokasi diantaranya Lokasi 22, muara kali Kum, Bingki dan Tanjung Pamali, kata Kombes Sinaga.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli secara terpisah menyatakan duka mendalam atas insiden yang terjadi pada para pendulang emas yang beroperasi di wilayah Kabupaten Yahukimo.
"Pemda dan rakyat Yahukimo menyatakan turut berdukacita yang dalam atas meninggalnya warga sipil yang berprofesi sebagai pendulang," kata Bupati Yahukimo.