Djawanews.com – Kawasan Malioboro menjadi perhatian khusus Pemerintah Kota Yogyakarta terkait mobilitas masyarakat selama libur Natal dan tahun baru. Pasalnya wisatawan kerap memadati sentra wisata Malioboro di setiap momentum liburan.
Ketua Harian Satgas COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi menyampaikan beberapa Langkah pemerintah untuk menekan penularan COVID-19 di Malioboro selama libur Natal dan tahun baru. Di antaranya pengaturan lalu lintas dan penggunaan aplikasi khusus karena Malioboro belum terdaftar dalam aplikasi PeduliLindungi.
"Kami membuat sistem rekayasa lalu lintas dan pengaturan mobilitas masyarakat agar wisatawan di kawasan Malioboro tak terlalu membeludak seperti tahun sebelumnya dan memicu penularan COVID-19," kata Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta pada Selasa, 14 Desember.
Namun sistem rekayasa lalu lintas ini bukan ganjil-genap seperti yang diterapkan di Jakarta, melainkan sistem buka-tutup kendaraan dan wisatawan.
Cara kerjanya, jelas Heroe, saat jumlah orang di kawasan Malioboro tampak padat, maka petugas akan menutup akses ke sana.
"Sampai kembali lengang, baru buka lagi," ujarnya. Petugas membuat perkiraan untuk mengukur padat tidaknya kawasan Malioboro dengan melihat kondisi di lapangan.
Selain itu juga diterapkan penggunaan aplikasi skrining kawasan bernama Sugeng Rawuh. Aplikasi ini digunakan karena kawasan Malioboro belum masuk sistem aplikasi PeduliLindungi.
"Aplikasi Sugeng Rawuh ini juga memonitor seberapa padat kawasan secara real time sekaligus mengingatkan wisatawan maksimal berada di sana selama dua jam," kata Heroe.
Petugas bersiap di ujung Jalan Malioboro sisi utara dan selatan. Mereka memandu wisatawan untuk mengunduh aplikasi Sugeng Rawuh, mengecek kepadatan pengunjung, mengingatkan penerapan protokol kesehatan, dan mengurai massa jika terjadi kerumunan.
Pagar juga kembali dipasang di ujung selatan Jalan Malioboro yang berada di kawasan Titik Nol Kilometer. Tujuannya agar orang berkerumun di sana untuk sekadar singgah dan berfoto.
Wisatawan yang merayakan malam tahun baru di Malioboro juga bisa saja menjadi sasaran petugas patroli yang mengecek dokumen kesehatan, seperti hasil tes antigen dan kartu vaksinasi COVID-19.
"Kami juga menggencarkan razia secara acak," kata Heroe.
Khususnya pada Sabtu dan Minggu, pemerintah Kota Yogyakarta mengadakan tes acak di Malioboro serta menyiapkan 100 dosis vaksin COVID-19 dan 100 tes antigen.