Djawanews.com – Dalang wabah COVID-19 yang menggegerkan seluruh dunia dan menyebabkan kematian jutaan orang sampai saat ini masih belum dapat dipastikan. Hal yang diketahui hanya virus corona pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Jangan jika kemudian banyak teori konspirasi yang muncul dan berusaha mengungkap misteri wabah pandemi tersebut.
Salah satunya isu yang gencar dan ramai diperbincangkan adalah mengenai keluarga Yahudi super kaya, yakni Rothschild family dianggap berhubungan langsung dengan menjadi dalang wabah COVID-19. Bagaimana bisa? Dilansir dari Reuters pada Rabu (8/12), teori konspirasi itu bermula pada 2020 tahun lalu melalui akun media sosial seperti Facebook.
Saat itu, muncul tangkapan layar dari sebuah aplikasi paten Amerika Serikat (AS) untuk sistem dan metode pengujian COVID-19 yang diajukan atas nama Richard A. Rothschild. Tertulis bahwa paten itu diajukan dua kali, pada 2015 dan 2017. Dari situlah ada dugaan bahwa pandemi virus corona telah direncanakan.
Padahal pada tanggal 13 Oktober 2015 silam, Rothschild pertama kali membuat aplikasi sementara. Namun bukan untuk pelacakan virus corona. Melainkan untuk pelacakan biometrik. Memang siapa sih keluarga Rothschild? Memang benar keluarga tersebut dalang wabah COVID-19?
Dalang Wabah COVID-19, Sejarah Keluarga Yahudi Rothschild
Rupanya keluarga Rothschild sering dikaitkan dengan berbagai peristiwa penting di dunia. Ini karena keluarga Rothschild dipercaya memiliki peran yang besar dalam mengatur ekonomi dunia. Lebih tepatnya, mereka memiliki kendali penuh atas keuangan dunia.
Kemudian, bukankah tidak heran, jika keluarga yahudi Rothschild dianggap menjadi dalang wabah COVID-19. Meski tidak pernah ada bukti valid mengenal hal itu. Perlu Anda tahu, dinasti Rothschild didirikan oleh Mayer Amschel Bauer tahun 1785. Pada masa itu, dia mulai menyediakan pinjaman kepada nasabahnya.
Di sisi lain, Mayer Amschel Bauer memiliki kedekatan dengan pewaris Kerajaan Inggris, Pangeran Wiliam sehingga menyebabkan semua bisnisnya semakin besar. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan bisa meminjamkan uang ke pemerintah. Tidak heran keuntungannya jauh lebih besar namun pajaknya dilindungi negara.
Monopoli paling besar dilakukan oleh Nathan Mayer Rothschild, anak keempat dari lima bersaudara dengan nama keluarga Rothschild. Dari kelima saudaranya, dialah anak yang paling berbakat, dia kreatif, ambisius, dan punya energi yang besar. Dari Nathanlah, asal mula keluarga ini punya hasrat yang kuat terhadap bisnis dan keuangan.
Puncaknya ketika Nathan menikahi Hannah, putri seorang pengusaha berpengaruh di London pada saat itu. Pernikahannya itu lantas memberi Nathan pijakan di London, yang membantunya memperluas hubungannya dengan bangsawan kaya. Selama 3 abad berturut-turut, keluarganya menjadi bank terbesar di dunia yang mendominasi pasar obligasi internasional. Begitulah dugaan teori konspirasi dalang wabah COVID-19 yang menuding keluarga Yahudi Rothschild.
Untuk mendapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.