Jika tuan dan puan sedang bersafari ke daerah Serang, Banten, belum komplit rasanya jika belum melihat kemegahan Benteng Speelwijk yang terletak di Kampung Pamarican, sekitar enam ratus meter dari kompleks Keraton Surosowan.
Benteng Speelwijk yang dibangun dalam kurun waktu empat tahun antara 1681-1685. Bangunan bersejarah ini termasuk dalam area Kota Kuno Banten atau Banten lama bersama dengan Keraton Surosowan, Keraton Kaibon dan Masjid Agung Banten.
Pembangunan benteng ini dimulai pada masa Sultan Abu Nashar Abdul Qahar setelah memakzulkan kekuasaan sang ayah Sultan Ageng Tirtayasa. Benteng Speelwijk memiliki luas yang tak jauh berbeda dengan luas Keraton Surosawan.
Benteng Speelwijk merupakan saksi bisu kolonial Belanda mulai menggerogoti kedaulatan Kesultanan Banten pada pertengahan abad ke-17. Nama benteng ini diambil dari nama gubernur Jendral yang berkuasa pada saat itu yakni Cornelis Speelman.
Asal tau saja, Benteng Speelwijk dibangun dari sisa puing kehancuran Keraton Surosawan pasca penyerbuan pasukan Sultan Ageng Tirtayasa. Hal ini terlihat dari struktur fondasi benteng yang terdiri dari batuan karang yang ditumpuk dan direkatkan dengan kapur.
Benteng ini dibangun dengan ketinggian lebih dari tiga meter dan tinggi benteng dibangun mengelilingi area setebal satu meter.
Pada 1811, Speelwijk mulai ditinggalkan karena ada pemberontakan dan wabah sampar yang sempat melanda Banten Lama.
Serupa dengan bangunan bersejarah yang lain di Provinsi Banten, bangunan benteng ini tidak lagi lengkap dan hanya tersisa dinding-dinding batu yang masih kokoh yang tersusun dari batu bata dan batu karang.
Pintu masuk menuju Benteng Speelwijk dihalangi oleh pagar kayu untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Di bagian tengah benteng, terdapat lahan luas yang ditumbuhi rerumputan hijau dan kerap digunakan oleh masyarakat atau wisatawan untuk bermain.
Kemudian di bagian samping terdapat sebuah makam besar yang dikenal dengan sebutan Kerkhoff. Makam ini merupakan tempat komandan perang, Hugo Pieter Faure dikebumikan.
Selain itu, ada juga tempat peristirahatan terakhir Maria Susanna Archer Istri dari Thomas Schippers yang meninggal tahun 1743.
Di sekeliling area benteng, anda dapat melihat kanal-kanal yang dulunya berperan untuk menahan serangan musuh yang ingin masuk kedalam benteng.
Adapula Lorong yang terhubung dengan bunker yang konon menjadi tempat penyiksaan tahanan oleh kolonial belanda.
Saat ini, kondisi Benteng Speelwijk ini sudah tidak lagi utuh, beberapa bagian bahkan sudah rata dengan tanah. Kendati demikian, masih tampak jelas sisa-sisa bangunan dari masa lalu berupa rumah komandan, gereja, kamar senjata, kantor administrasi, toko kompeni serta kamar dagang.