Djawanews.com – Cafe Holywings yang dikenal dengan sajian minuman serba alkohol mendadak mengadopsi kearifan lokal. Menilik pembukaan Holywings Cafe di Bogor, Jawa Barat kemarin, ternyata ada sederet minuman tradisional Nusantara termasuk bajigur. Kehadiran minuman khas Nusantara tersebut rupa-rupanya bukan tanpa alasan.
Pemilik Cafe Holywings, Stewart Henry memaparkan bahwa sebenarnya Holywings di Bogor ini dibangun dengan tetap mengikuti konsep cabang-cabang lain di Indonesia. “Tim Holywings sudah survei, memang ada ketentuan daerah yang memperbolehkan dan belum dihapus dalam Perwali (Peraturan Walikota) [bahwa] minuman golongan B dan C [masih boleh diperjual belikan]. Tapi saat proses, mulai investasi, [pembangunan] berjalan, heboh pemberitaan, dibilang [Holywings] tidak cocok dengan Bogor,” jelas Stewart pada Rabu, 9 Februari.
Sementara pembangunan sudah mencapai 90 persen, tim Holywings dipanggil ke Balai Kota Bogor akhir tahun lalu. Stewart berkata Holywings harus mengikuti konsep Kota Bogor merupakan kota keluarga sehingga perlu ada perubahan konsep. Pada pertemuan berikutnya, tim mengajukan konsep baru sekitar 2-3 minggu sebelum pembukaan.
Cafe Holywings di Bogor Juga Mengusung Konsep Family Friendly
Alhasil, outlet ke-35 ini mengusung konsep family restaurant sehingga menyandang nama 'cafe' bukan 'bar' atau 'club' seperti cabang-cabang sebelumnya. Selain itu, kafe didesain 'family friendly' lengkap dengan menu-menu buat anak tanpa meninggalkan warna khas kafe yakni pertunjukan musik langsung dengan kualitas audio terbaik. Holywings versi Bogor pun bukan cuma buat anak muda tetapi juga keluarga maupun anak.
“Untuk menunya, Pak Wali berpesan, di menu ada kearifan lokal diangkat [maka kami] menyediakan wedang jahe, bajigur, lalu ada minuman khas Nusantara lain. Bajigur kan minuman khas Sunda yah,” ujarnya.
Di Bogor, Anda juga bisa menemukan menu-menu yang tidak ada di Holywings cabang mana pun seperti es teler, selendang mayang, dawet ayu, bir kotjok, bajigur, wedang jahe dan es kuwut. Sementara itu untuk makanan, sebenarnya masih sama dengan cabang lain seperti, rice bowl dan pentol. Namun di Bogor lebih menguatkan menu-menu Barat dan yang paling istimewa adalah kehadiran steak.
Menu-menu untuk anak pun tersedia lollipop chicken wing, katsu, bakmi goreng, juga hot soup. Stewart mengaku pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan menu lain sesuai permintaan konsumen.
“Alkoholnya hanya minuman alkohol [dengan kandungan alkohol] di bawah 5 persen atau golongan A. Kami menyediakan banyak variabel bir ada 12-13 bir dengan tetap mengikuti ketentuan tuan rumah yakni di bawah 5 persen,” katanya.
Akan tetapi, Stewart tetap optimistis Cafe Holywings Bogor akan tetap mampu menggaet konsumen Bogor dan sekitarnya. Saat pembukaan kemarin, dia menyebut animonya bagus dan antusiasmenya cukup tinggi.
“Sesuai dengan misi co-founder, Ivan [Ivan Tanjaya] sama Eka [Eka Setia Wijaya] bahwa Cafe Holywings ini mereka bangun bukan hanya sekadar brand tapi juga lifestyle. Alkohol enggak selalu [lekat dengan hal] negatif kalau diminum dengan kadar tertentu. Harapannya dengan konsep ini, kami juga kerjasama dengan baik dengan tuan rumah dan tetap sesuai sama target investasi kami,” imbuhnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.