Djawanews.com - Bagi pengguna akun TikTok, tentu tak asing dengan sosok Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong. Video aksi si kembar yang sempat dijadikan dewi voli Korea Selatan ini tersebar luas.
Meski sangat terkenal, tapi kita tak akan bisa melihat aksi Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong di Olimpiade Tokyo 2020. Padahal mereka berdua menjadi pemain kunci yang membawa tim Korea Selatan mengamankan tiket Olimpiade.
Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong bermain dalam satu tim untuk untuk Heungkuk Life Insurance Pink Spiders di V-League Korea Selatan. Dan mereka berdua menjadi salah satu icon olahraga paling terkenal di Korsel.
Namun status bintang besar itu tidak berguna sama sekali ketika harus berhadapan dengan kemarahan publik. Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong ketahuan pernah melakukan perundungan 10 tahun lalu saat masih berstatus pelajar. Tanpa ampun, mereka dikeluarkan dari tim nasional dan klub tempat mereka bermain.
Kakak beradik ini telah meminta maaf setelah seorang anonim memberi pernyataan soal perundungan itu.
"Saya sangat meminta maaf karena berbicara dan berperilaku sebagai seorang anak yang memberikan kenangan dan bekas luka yang sulit kepada rekan tim saya yang telah berkeringat dan bermain dengan saya selama masa remaja saya," tulis Da-yeong di akun Instagram-nya seperti dilansir dari CNN.
Sementara itu, di akun Instagram pribadinya, Jae-yeong menulis bahwa dia "sangat menyesal kepada mereka yang harus menderita karena kata-kata dan tindakan saya yang salah sejak masa remaja saya."
"Saya tidak akan pernah melupakan kata-kata dan tindakan salah yang telah saya lakukan dan akan menjadi orang yang lebih dewasa," tambahnya.
Keduanya mengatakan mereka ingin bertemu dengan teman sekolah mereka sebelumnya untuk meminta maaf atas tindakan mereka. Namun para korban menutup diri. Mereka menghindari menulis deskripsi yang bisa merujuk pada para korban.
Alasannya para korban gerah dengan popularitas Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong yang semakin meningkat. Mereka sebenarnya coba melupakan kejadian 10 tahun lalu, tapi postingan Lee Jae-yeong dan Lee Da-yeong di media sosial seakan dua dewi voli ini tidak berdosa.
"Kami berpikir untuk melanjutkan hal-hal yang terjadi 10 tahun yang lalu, tetapi ketika kami melihat posting media sosial para pelaku, tidak merenungkan tindakan masa lalu mereka sendiri, kami diingatkan akan kenangan masa lalu dan menulis, berharap mereka akan melihatnya. kembali pada diri mereka sendiri."