Djawanews.com - Sempat tarik ulur, mau dibatalkan, ditunda dan akhirnya terselenggara. Itulah Olimpiade Tokyo 2020. Olimpiade pertama yang digelar tanpa kehadiran satu pun penonton di venue.
Olimpiade Tokyo resmi ditutup Minggu, 8 Agutus di National Stadium, Tokyo, Jepang. Di tengah lonjakan kasus Covid-19, belum ada klaster atlet yang dilaporkan hingga akhir acara.
Menpora Zainudin Amali memberi apresiasi dan rasa salutnya kepada penyelenggara karena sukses menggelar kegiatan tersebut di tengah pandemi Covid-19.
"Saya harus menyampaikan rasa salut kepada penyelenggara Olimpiade Tokyo dan IOC yang bisa melaksanakan multi event olahraga tingkat dunia di tengah pandemi Covid-19 yang msh mewabah di Jepang," kata Menpora Amali.
Kesuksesan kegiatan tersebut tidak terlepas dari protokol kesehatan yang ketat dan disiplin yang diterapkan selama ajang ini berlangsung. Dan kabar baiknya, dari mulai tiba di Jepang dan kembali ke tanah air, tidak ada satu pun kontingen Indonesia yang tertular virus itu.
Tim kontingen Indonesia mengirimkan 28 atlet yang tersebar di cabor Bulutangkis, angkat besi, atletik, dayung, selancar, menembak dan renang.
Dari tujuh cabor tersebut Indonesia berhasil meraih tiga medali perunggu, satu medali perak dan satu medali emas.
Tiga medali perunggu dipersembahkan oleh Windy Cantika Aisah (49kg) dari cabor angkat besi berhasil meraih medali perunggu, Rahmat Erwin Abdullah( 73kg ) dari cabor angkat besi meraih medali perunggu, Anthony Sinisuka Ginting (medali perunggu) dari cabor bulutangkis, Eko Yuli Irawan 61kg (medali perak) dari cabor angkat besi ,dan Greysia / Apriyani (medali emas) dari cabor bulutangkis.
Menpora Amali menilai, sistem bubble yang diterapkan panitia merupakan pilihan yang tepat. Atlet cuma boleh pergi dari tempat penginapan ke tempat latihan atau pertandingan saja.
Di sisi lain, kesadaran dari peserta yang berasal dari berbagai negara dengan penerapan prokes secara disiplin juga menjadi faktor yang penting suksesnya kegiatan 4 tahunan ini.
"Negara-negara lain bisa belajar dari keberhasilan Jepang ini termasuk kita di Indonesia yang akan menyelenggarakan, baik multi event maupun single event di dalam negeri. Kegiatan olahraga terlaksana dengan prokes yang ketat dan disiplin," jelas Menpora Amali.