Meski diantara kedua ajang balap motor paling bergengsi ini, MotoGP lah yang dapat dibilang lebih populer dan bersinar. Pembalap-pembalap MotoGP dengan nama besar seperti Marc Marquez, Valentino Rossi lebih populer dibandingkan pembalap Superbike seperti Alex Lowes dan Jonathan Rea.
Meski sama-sama kejuaraan balap motor keduanya memiliki perbedaan di beberapa sektor. Perlu diketahui juga kedua ajang balap motor terbesar di dunia ini masih di bawah satu naungan Dorna Sports. Lantas apa saja perbedaan keduanya?
Berikut 5 Perbedaan MotoGP dan Superbike
Motor
Kedua motor yang digunakan dalam kejuaraan MotoGP dan Superbike mempunyai beberapa perbedaan. Untuk motor yang digunakan para rider atau pembalap MotoGP dirancang dan dibangun khusus untuk balapan tersebut. Sedangkan untuk ajang World Superbike motor yang digunakan untuk balapan diperjual belikan secara komersil di pasar global.
Kalender Balapan
Berikutnya adalah kalender balapan yang keduanya memiliki perbedaan. Pada musim 2018 silam MotoGP total mempunyai 20 seri dimana Thailand dan Finlandia masuk sebagai tuan rumah baru. Sementara untuk ajang World Superbike hanya memiliki 13 seri dalam satu musim penuh.
Rem yang Dipakai
Berikutnya adalah masalah rem yang digunakan, keduanya memiliki perbedaan. Untuk ajang MotoGP para tim mekanik diperbolehkan menggunakan sistem rem karbon. Sedangkan untuk kejuaraan World Superbike para tim mekanik diperbolehkan menggunakan sistem rem baja. Rem baja sering digunakan kendaraan bermotor di jalan raya.
Ban yang Digunakan
Perbedaan berikutnya adalah masalah ban yang digunakan. Michelin menjadi salah satu pabrikan ban yang menjadi pemasok utama di ajang MotoGP. Michelin menggantikan Bridgestone sebagai pemasok ban utama mulai tahun 2016 silam.
Sementara ajang World Superbike sudah sekitar satu dekade lebih atau 8 tahunan lebih menggunakan Pirelli sebagai pemasok ban utama.
Jumlah Motor
Perbedaan MotoGP dan Superbike berikutnya adalah jumlah motor. Pada ajang balap MotoGP para pabrikan motor menyuntikkan banyak dana di setiap tim. Hal ini ditandai dengan jumlah motor di tiap pembalap yakni setidaknya ada motor cadangan tersedia di tiap balapan. Hal tersebut berguna untuk mengantisipasi apabila terjadi flag to flag saat balapan berlangsung.
Misal sebagai contoh saat balapan tiba-tiba trek menjadi basah, hal ini membuat para rider harus mengganti motor cadangan yang sudah dipasang ban tipe basah. Sedangkan untuk ajang Superbike setiap rider hanya mempunyai satu motor di tiap balapan dan tidak ada motor cadangan.