Klub Prancis, Paris Saint Germain (PSG), gagal mewujudkan mimpinya untuk mengakhiri Ligue 1 2018/2019 dengan sempurna. Bukannya mendapatkan poin, Les Parisiens malah membawa pulang malu kala mengunjungi markas Reims.
Kunjungan PSG ke Stade Auguste-Delaune II, Sabtu (25/5), tidak berakhir sesuai rencana. Harapan menggelar pesta justru berujung duka lantara tumbag 1-3. Pada laga tandang itu, armada Thomas Tuchel tidak mampu berbuat banyak.
Tuan rumah sanggup mengungguli juara Ligue 1 musim sebelumnya dengan skor 2-0 terlebih dahulu. Poin itu disumbang oleh Abdul Baba Rahman yang mencetak gol di menit 36 dan Mathieu Cafaro pada menit 56.
PSG memang bisa membalasnya setelah Kylian Mbappe meneruskan umpan Edinson Cavani pada menit ke-59, tapi gol Pablo Chavarria saat injury time merusak asa tim tamu.
“Tentu saja ini bukan hasil yang kami inginkan. Kami sebenarnya mampu mengawali pertandingan dengan baik pada 15 menit pertama. Setelah itu, kami kehilangan disiplin, organisasi, serta determinasi,” terang Tuchel di laman resmi PSG.
Hasil ini memang tidak berpengaruh lagi bagi PSG karena sudah sejak 21 April lalu dipastikan sebagai juara Ligue 1. Tapi, hasil tersebut tetap saja merusak nama baik klub.
Pasalnya, Angel di Maria dkk kini sudah menelan lima kekalahan di kompteisi domestic dan hanya mendulang 91 poin. Itu lebih buruk dibandingkan ketika merajai musim lalu yang bisa meraup 93 poin dan hanya tiga kali takluk.
Apalagi sebelumnya PSG juga gagal bersinar di Liga Champions, Coupe de France, dan Coupe de la Ligue.
Sebelumnya, langkah PSG di Liga Champions terhenti pada 16 besar, kala disingkirkan oleh Manchester United (MU). Sementara itu, di Coupe de la Ligue, Les Parisiens terjegal di perempat final. Sedangkan di Coupe de France, PSG hanya mampu menjadi runner-up setelah kalah adu penalti 5-6 dari Stade Rennais.
“Kami mampu memperlihatkan reaksi yang baik setelah lawan mencetak gol kedua. Tapi, kami tidak menunjukkan hal yang sama pada pertandingan tadi. Kami tidak ingin kalah dan saya sangat kecewa karena mengakhiri musim dengan cara tidak baik,” jelas Tuchel.
Kekalahan ini diyakini akan membahayakan posisi Tuchel. Pelatih asal Jerman itu sekarang terancam didepak meski masih punya kontrak hingga 30 Juni 2020. Pasalnya, Tuchel gagal memulihkan performa pasukannya.
Hal itu terbukti dari tiga kemenangan yang berhasil diraih Tuchel dari 10 pertandingan terakhir di semua kompetisi. Selebihnya, dua imbang dan dua kalah. Selain itu, sejumlah calon pelatih anyar PSG mulai beredar.
Nama-nama yang santer dirumorkan bakal menggantikan Tuchel, salah satuya adalah Carlo Ancellotti.
Meski demikian, Tuchel tetap optimistis akan terus berada di Parc des Princes pada musim depan. Namun, dia juga tidak menampik apapun bisa terjadi dalam sepak bola. Mantan nahkoda Borussia Dortmund itu menyerahkan semua keputusan pada pihak manajemen.