Djawanews.com – Mega Bintang Lionel Messi telah resmi pindah dari FC Barcelona ke Paris Saint-Germain (PSG) pada awal musim 2021/2022. Namun, pada bulan Oktober lalu ucapan Presiden Barcelona Juan Laporta membuat Leo kembali sakit hati. Ucapan yang dimaksud tentang proses kepindahan Messi dari Barca ke PSG. Kontrak Messi seharusnya sudah berakhir sejak 30 Juni lalu. Namun, keduanya masih ingin bekerja sama menjadikan negosiasinya diperjanjang lantaran Messi, saat itu, sedang berlaga di Copa America. Negosiasi kontrak lantas kembali berlanjut usai tugas Messi membela Timnas Argentina di Copa America telah berakhir. Namun sayang, kontraknya di La Blaugrana tidak bisa lagi diperpanjang karena regulasi baru yang ditetapkan La Liga. Dalam regulasi anyar tersebut, La Liga membatasi pengeluaran gaji pemain berdasarkan perbandingannya dengan pendapatan klub. Meski La Pulga, julukan Messi, telah hengkang dari Barcelona, namun nyatanya ia masih saja dibicarakan oleh Joan Laporta. Dilansir dari Superball.id, lewat wawancaranya dengan Rac1.cat, Laporta berkoar bahwa Messi akan mengurungkan niatnya untuk pergi dari Barcelona. Bahkan, presiden klub yang baru terpilih Maret lalu itu juga merasa pihak La Liga akan mempersilakan Messi untung bermain dengan Barca tanpa mempermasalahkan regulasi tersebut. "Saya tentu akan menyukai dan menerima keputusan itu. Dari pemahaman saya, LaLiga juga akan menerimanya," ucap Laporta. "Namun, kami tidak bisa meminta pemain seperti Lionel Messi melakukan hal tersebut (bermain tanpa dibayar)," ujar Laporta menambahkan. Pernyataan Laporta itu sempat menimbulkan kontroversi lantaran bertentangan dengan fakta di lapangan. Secara garis besar, Barcelona sebenarnya tetap tidak mungkin mendaftarkan Lionel Messi walau sang pemain bersedia atau diperbolehkan bermain tanpa dibayar. Sebab, Barcelona masih menghadapi krisis keuangan serta harus mengurangi beban gaji untuk memenuhi aturan LaLiga. Tidak hanya itu, hukum di Spanyol juga melarang seorang pekerja menerima kurang dari 50 persen gaji yang tercatat di kontrak kerja sebelumnya. Di lain pihak, Messi merasa kalau ucapan tadi membuatnya tersinggung dan menyerang balik Laporta. Hal tersebut ia ungkapkan dalam wawancaranya dengan Sport.es. Messi mengaku merasa terkejut dengan pernyataan Laporta tersebut. "Kenyataannya adalah saya melakukan segalanya untuk bisa tinggal (di Barcelona), tidak ada ceritanya saya ingin bermain secara gratis," jelas Messi. Pemain berumur 34 tahun itu mengungkapkan dirinya sudah mengiyakan permintaan klub untuk memotong gaji hingga 50 persen. Sebab, Messi beserta keluarganya ingin tetap tinggal di Barcelona dan mau tak mau harus menolong klub. "Saya diminta untuk memotong gaji saya hingga 50 persen dan saya mengiyakannya tanpa masalah apapun," ungkapnya dalam wawancara. "Kami berada dalam posisi untuk menolong klub, keinginan saya dan keluarga adalah tinggal di Barcelona," lanjutnya. Messi merasa bahwa ucapan Laporta tersebut sudah kelewatan dan menyakiti perasaannya. Ia menilai ucapan Laporta sangat mungkin akan membuatnya diragukan oleh para penggemar Barcelona. "Tidak ada satupun yang meminta saya bermain secara gratis namun pada saat yang sama ucapan presiden (Laporta) sudah kelewatan," ujar Messi. "Itu menyakiti saya karena saya pikir dia tidak perlu mengatakan itu," tambahnya. "Itu membuat orang berpikir atau memunculkan keraguan yang menurut saya tidak pantas bagi saya," tutup Messi. Dapatkan informasi tentang sepak bola lainnya dan pantau terus Djawanews dan ikuti akun Instagram milik Djawanews |