Djawanews.com – Kematian George Floyd, tak hanya menyulut gelombang protes besar-besaran di Amerika Serikat dan seluruh dunia, aksi solidaritas atas kematian warga kulit hitam yang tewas ditindih petugas kepolisian Minneapolis ini juga mengalir dari dunia sepakbola.
George Floyd, tewas setelah ditindih menggunakan lutut oleh seorang polisi bernama Derek Chauvin. Ia dituduh telah menggunakan uang palsu saat bertransaksi di sebuah toko.
Ketika ditindih, George Floyd sempat meminta tolong karena kesulitan bernapas. Warga sekitar yang menyaksikan aksi kekerasan tersebut, bahkan telah memperingatkan sang polisi agar melepaskan George Floyd karena ia kesulitan bernapas. Namun bak kesetanan, polisi itu tetap menindihnya hingga George Floyd lemas tak berdaya. Dalam perjalanan ke rumah sakit, George Floyd pun tewas.
Gelombang protes dari dunia sepakbola untuk George Floyd
Aksi kekerasan tersebut sempat divideokan seorang warga sipil yang kemudian membagikannya ke media sosial. Bak minyak disulut api, gelombang protes pun bermunculan dari berbagai elemen masyarakat. Tak terkecuali dari para pesepakbola.
Striker Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe turut menyuarakan dukungannya menuntut keadilan atas kasus kematian George Floyd melalui cuitan di Twitter dengan tagar #JusticeforGeorge.
Dukungan juga datang dari putra Lilian Thuram, Marcus Thuram. Setelah menyarangkan gol ke gawang Union Berlin pada Minggu (31/5/2020), pemain Borussia Moenchengladbach itu berlutut, sebagai simbol protes menuntut keadilan atas tewasnya warga sipil di tangan penegak hukum AS.
Selain Marcus dan Mbappe, solidaritas juga datang dari pemain Borussia Dortmund, Jadon Sancho yang memperlihatkan tulisan Justice for George Floyd usai mencetak gol ke gawang SC Paderborn. Dalam pertandingan tersebut, Dortmund menang telak 6-1.
Solidaritas George Floyd: rasisme atas nama apapun harus dihapuskan
Rasisme pada warga kulit hitam yang tak berkesudahan di Amerika Serikat, terlebih setelah Presiden AS, Donald Trump menggalakkan “supremasi kulit putih” serupa doktrin “NKRI harga mati” yang menewaskan ribuan warga Papua dan masyarakat sipil di Indonesia, jelas merupakan permasalah akut yang harus dituntaskan.
Tuntutan gelombang protes solidaritas untuk Geroge Floyd pun terang adanya, rasisme atas nama apapun harus dihapuskan termasuk keadilan pada warga kulit hitam. Polisi pun dituntut berhenti melakukan kekerasan, dan pelaku pembunuhan harus diadili.