Operator Liga 1 2019, Direktur PT Liga Indonesia Baru (LIB), Dirk Soplanit, menyebut pihaknya masih harus mempertimbangkan banyak hal terkait wana penggunaan video assistant referee (VAR).
Dalam berita bola terkini, Dirk yang juga merupakan anggota Komite Eksekutif (Exco) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) ini paham VAR merupakan barang baru yang dapat menunjang perbaikan kualitas kompetisi sepak bola Indonesia.
“VAR ini memang sangat baik dan positif. Ini memang wacana yang sudah diinginkan dan diharapkan, namun semua masih harus dikaji,” jelas Dirk dilansir dari Republika, Selasa (28/5).
Dia mengatakan, PSSI pun sudah meminta LIB mengkaji dan mempelajari perihal penggunaan VAR tersebut. Menurut dia, VAR memang tak perlu melalui kajian terlalu mendalam karena sangat dibutuhkan.
Namun, ia tidak begitu yakin penggunaan VAR bisa direalisasikan dalam waktu dekat. “Tanpa perlu banyak pertimbangan, pasti itu harus kita lakukan. Persoalannya, apakah itu harus kita lakukan. Persoalannya, apakah itu bisa dilakukan dalam waktu dekat, jangka menenga, atau waktu yang masih panjang,” paparnya.
Dirk menjelaskan, pihaknya belum meminta secara resmi kepada FIFA ataupun AFC mengenai syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mengaplikasikan penggunaan VAR di Liga 1 Indonesia.
“Karena, VAR itu tidak semata-mata bisa langsung kita gunakan begitu saja. Karena itulah, kita akan memintda dulu syarat-syarat apa yang harus dipenuhi,” tuturnya.
Dia mengambil beberapa kemungkinan syarat yang mungkin harus dipenuhi. Seperti kualifikasi wasit yang harus bersertifikat FIFA berikut jumlahnya. Bisa juga, kata dia, standar infrastruktur stadion yang bisa menggunakan VAR, mulai dari penerangan dan seterusnya.
“Kemudian juga bagaimana sosialisasi tentang pelaksanaan daripada VAR ini ketika mau diterapkan, bagaimana wasit harus dipersiapkan, banyak hal,” kata Dia.
Namun, jika persyaratan itu memang tidak terlalu sulit untuk bisa dipenuhi, dia menyebut semua bisa terlaksana dalam waktu dekat. “Kita wujudkan untuk dilaksanakan di kompetisi Liga 1 2019, misalnya di pertengahan kompetisi, atau di akhirnya bisa saja,” tuturnya.
Dia tidak menampik masih khawatir VAR tak bisa digunakan dengan baik di Indonesia jika operator tidak terlebih dahulu mempersiapkan diri dengan matang, mulai dari SDM, infrastruktur, dan materi lainnya.
“Supaya kita menjalaninya juga dengan baik, daripada kita tahu bahwa ini barang baik, tapi kita tidak mengelolanya dengan baik, maka bisa menghasilkan hasil yang baik. Jadi, kita harus mengkajinya dengan cermat,” ujar dia menjelaskan.