Djawanews.com – Jubah Bisht merupakan pakaian tradisional khas negara Arab yang menjadi perhatian karena Jubah Bisht yang dikenakan Lionel Messi sangat mewah dan elegan. Lionel Messi mengenakan Jubah Bisht ketika mengangkat trofi Piala Dunia 2022 pada Minggu (19/20).
Jubah itu dikenakan Messi setelah diberi oleh Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sebelum seremoni pengangkatan trofi Piala Dunia 2022.
Messi mendapat giliran terakhir dalam penyerahan medali lantaran mendapat keistimewaan mengangkat piala sebagai kapten tim.
Namun, penggunaan jubah Bisht itu malah menjadi perhatian dan berbuntut kontroversi hingga menuai kecaman dari sebagian pecinta sepak bola.
Bisht yang dipakai Messi pun bahkan menuai kecaman dari mantan pesepakbola yang menjadi komentator seperti Gary Lineker dan Pablo Zabaleta.
Sebab, jika merujuk pada FIFA, penggunaan baju selain kostum yang dipakai pada saat bertanding dalam prosesi penyerahan piala sejatinya tidak sesuai aturan.
"Dalam kompetisi Final FIFA, Pakaian Perayaan hanya dapat dikenakan di lapangan permainan setelah kegiatan resmi FIFA telah berlangsung (selama kegiatan tersebut tim harus mengenakan kaus yang mereka kenakan selama pertandingan.)," demikian bunyi pasal 27 ayat 2.
Kegiatan yang dimaksud kemudian dijabarkan pula dalam butir-butir ayat tersebut yakni: pada saat penyerahan piala, foto resmi FIFA, dan ketika tampil secara resmi di depan media.
Messi tidak mengenakan sendiri bisht tersebut, melainkan dipakaikan oleh Sheikh Tamim sesaat sebelum prosesi penyerahan trofi Piala Dunia.
Bisht tersebut tak lama dikenakan Messi. Ketika ada pemasangan bintang ketiga di jersey Argentina, jubah spesial itu dilepas sang kapten Albiceleste.
Lantas, apa makna dari jubah Bisht itu sampai diberikan Sheikh Tamim kepada Messi di momen langka itu?
Jubah tersebut dikenal dengan sebutan bisht yang merupakan pakaian tradisional di dunia Arab yang telah dipakai selama ribuan tahun.
Dulu, jubah bisht dipakai prajurit Arab setelah meraih kemenangan dalam peperangan. Bisht juga biasa dipakai oleh keluarga kerajaan.
Pemakaian bisht untuk Messi disebut jadi bentuk penghargaan Emir Qatar untuk pengoleksi tujuh gelar Ballon d'Or tersebut. Messi dianggap pejuang yang berhasil membawa negaranya meraih kemenangan.
Bisht adalah jubah panjang tradisional Arab yang dikenakan pria di atas thobes mereka. Jubah ini biasanya terbuat dari wol dan warnanya berkisar dari putih, krem, dan krem hingga warna cokelat, abu-abu, dan hitam yang lebih gelap.
Bisht bukanlah pakaian sehari-hari, melainkan disimpan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, atau perayaan festival seperti Idul Fitri, hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Islam yang menandai akhir dari puasa Ramadhan dari fajar hingga matahari terbenam selama sebulan.
Jubah bisht yang dipakai Messi paling mahal dibuat menggunakan bulu unta atau wol kambing dengan sulaman emas di kerah dan lengannya. Yang paling mahal, Royal bisht dirancang khusus pangeran, politikus, dan orang kaya.
Kata bisht berasal dari bahasa Persia - dipakai di punggung.
Tak cuma itu, bisht juga dipakai sebagai simbol status oleh orang-orang seperti keluarga kerajaan dan orang kaya.
Mengutip Arab News, bisht telah menjadi pilihan pakaian formal bagi politisi, ulama, dan individu berpangkat tinggi di negara-negara Teluk Arab, Irak dan negara-negara di utara Arab Saudi.
"Bisht pertama kali dijahit di Persia.Orang Saudi diperkenalkan kepada mereka ketika penjual bisht datang ke sini untuk haji atau umrah," kata Abu Salem, seorang penjahit Saudi dari Al-Ahsa.
Daerah Al-Ahsa di Provinsi Timur telah menjadi rumah bagi penjahit bisht terbaik selama lebih dari 200 tahun dan produsen terkemuka di negara-negara Teluk sejak 1940.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.