Aji Santoso resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai pelatih kepala PSIM Yogyakarta. Serangkaian hasil yang tidak memuaskan dari PSIM pada putaran kedua babak penyisihan Wilayah Timur Liga 2 2019 berdampak besar bagi pelatih kelahiran malang tersebut.
Aji menganggap keputusannya tersebut sebagai bentuk tanggung jawabnya sebagai pelatih yang belum bisa mengangkat prestasi PSIM Yogyakarta.
Perombakan Pemain di Paruh Musim Bak Bumerang Bagi Aji
Dengan mundurnya Aji sebagai pelatih, berarti sudah bisa dipastikan Aji tidak lagi menangani Cristian Gonzales dan timnya di dua laga yang menentukan langkah PSIM Yogyakarta ke 8 besar pada babak penyisihan Wilayah timur Liga 2 2019.
Dilansir dari keterangan resmi, Aji menegaskan keputusannya tersebut sudah didiskusikan dengan manajemen dan merupakan jalan terbaik bagi PSIM.
“Setelah berdiskusi dengan manajemen, saya mengambil keputusan untuk tidak melanjutkan kontrak sampai Desember 2019. Mohon maaf kepada suporter dan semua pecinta PSIM, saya belum bisa membawa tim ini berprestasi,” kata Aji Santoso kepada awak media di Sleman, Rabu (9/10/2019).
Selama meracik tim kebanggan Brajamusti dan The Maident tersebut, Aji bisa dikatakan berprestasi. Aji mengantar timnya meraih enam kemenangan. Bahkan sempat menempati posisi runner up di paruh kompetisi.
Namun keputusannya untuk merombak besar-besaran para pemain pada paruh kompetisi dengan mencoret total 11 pemain dan mendatangkan 9 pemain baru seakan telah membalik peruntungannya.
Setelah perombakan tersebut prestasi PSIM turun drastis. PSIM hanya berhasil meraih 2 kemenangan dari delapan laga yang ditentukan pada putaran kedua. PSIM bahkan tumbang ketika berlaga di kandang sendiri.
Aji pun mengakui perombakan yang ia lakukan di paruh musim itu telah membuat peluang Laskar Mataram untuk menembus babak 8 besar hampir terkubur.
“Mengenai perombakan di paruh kompetisi, itu juga jadi kesalahan saya. Dengan pengambilan pemain baru, harapannya bisa maksimal tapi ternyata tidak lantaran mepetnya waktu,” kata Aji.