Belum rampung pesta juara Manchester City di final Piala FA yang diselenggarakan pada hari Sabtu lalu di Stadion Wembley, Raheem Sterling sudah kena semprot manajer Josep Guardiola. Keduanya tampak berbincang serius sambil berbisik-bisik tak kurang dari satu menit.
Namun pada akhir perbincangan, Guardiola menepuk pundak Sterling, lantas ekspresi serius berubah menjadi senyum di wajah keduanya. Menurut Sterling, Guardiola marah karena insiden gol Gabriel Jesus pada menit ke-38.
“Guardiola hanya bilang kepada saya untuk tidak mencuri gol,” kata Sterling di media sosialnya.
Gol kedua dalam keneangan 6-0 Manchester City atas Watford itu bermula ketika Bernardo Silva mengirim umpan ke kaki Jesus. Penyerang berusia 22 tahun itu lantas menyontek bola kea rah gawang.
Sebelum bola masuk gawang, Sterling menyambarnya. Sejatinya tanpa bantuan Sterling pun, gol tetap bakal terjadi.
Penyelenggara pertandingan sempat memberikan gol itu kepada Sterling. Namun setelah laga bubar, mereka merevisi. Gol itu berhak menjadi milik Jesus. Walhasilenam gol City dicetak oleh David Silva, Jesus (2 gol), Kevin de Bruyne dan Sterling (2 gol).
Sterling tak mempermasalahkan amarah Guardiola. Dia malah senang karena diingatkan sang manajer. Lagi pula suasana hati Sterling tengah bagus setelah membawa City meraih gelar juara Piala FA.
Kini City resmi menjadi raja sepak bola Inggris 2018/2019 karena meraih tiga trofi domestic, yakni Liga Premier Inggris, Piala Liga, dan Piala FA. Ini adalah prestasi yang belum pernah dicapai klub Inggris mana pun sebelumnya.
“Angkat trofi di Wembley menjadi mimpi besar saya sejak dulu. Maklum, saya tumbuh di wilayah ini. Saya melihat ketika stadion ini dibangun,” kata pemain berusia 24 tahun itu.
Peran Besar Sterling
Sterling memang punya andil besar ketika City meraih treble winners musi ini. Jika dihitung, ia sudah menyumbangkan 24 gol dan 18 umpan dalam 51 laga di semua kompetisi.
“Penampilannya musim ini sunggu bagus. Dia tak mengalami cedera serius, kebugaran fisik bagus, mentalnya pun kuat,” terang Guardiola.
Pelatih berusia 48 tahun itu mengatakan kualitas permainan Sterling semakin naik sejak didatangkan dari Liverpool pada tahun 2014. Sebagai bukti, jumlah gold an assis-nya dalam empat musim selalu naik.
“Ada kalanya dia tampil buruk, tapi saya terus mendorongnya untuk menjadi lebih baik. Saya dulu juga pemain, jadi paham betul pentingnya dorongan dari pelatih,” kata mantan Manajer Bayern Muechen itu.