Sebuah spanduk panjang berkelir merah bertulisan “Servus & Danke” terpasang di salah satu sisi tribun Allianz Arena, markas Bayern Muenchen, Sabtu pekan lalu. Di bawah spanduk itu ada gambar dua pemain sayap veteran Bayern, Franck Ribery dan Arjen Robben.
Rupanya itulah salam perpisahan fan dan klub kepada Ribery serta Robben. Sesuai dengan kalimat singkat itu, yang berarti selamat jalan dan terima kasih, Bayern ingin melepas kedua sayap dengan rasa bangga.
Masa kerja Ribery akan habis pada 30 Juni nanti. Klub berjulukan Die Rotten itu tak lagi memperpanjang kontrak keduanya karena alasan umur. Ribery sudah berusia 36 tahun, sedangkan Robben 35 tahun.
Pesta perpisahan semakin meriah ketika Bayern mencabik Eintracht Frankfurt dengan skor 5-1. Kemenangan itu memastikan Bayern sebagai juara Bundesliga musim 2018/2019 meninggalkan Borussia Dortmund dengan selisih dua poin.
Laga semakin haru ketika Ribery dan Robben masing-masing membikin satu gol. Padahal keduanya sama-sama masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua.
Ribery dan Robben tampak menggila saat merayakan gol terakhir mereka bersama Bayern. Ribery sampai diganjar kartu kuning oleh wasit lantara mencopot baju saat merayakan golnya pada menit ke-72.
Saking harunya, bos Bayern, Uli Hoeness, tertangkap kamera sedang menangis saat Ribery mencetak gol ke gawang Eintracht. Hoeness pun beralasan dia terbawa emosi.
“Ribery sukses mencetak gol terakhirnya. Bukan sembarang gol. Itu gol yang sangat indah. Dia menusuk dari sisi kiri mengelabui empat pemain lawan,” kata pria berusia 67 tahun itu.
Ribery juga menangis saat memberikan salam perpisahan seusai laga. Maklum saja, pemain berkebangsaa Prancis itu sudah 12 tahun membela Bayern. Hasilnya pun sempurna, Ribery mempersembahkan 9 trofi Bundesliga.
Tak main-main, ia masuk buku sejarah sepak bola Jerman sebagai pemain terbanyak yang mengoleksi trofi Bundesliga. Ribery juga mempersembahkan 5 trofi DFB-Pokal, 5 trofi Piala Super jerman, 1 piala Liga Champions, 1 trofi Piala Dunia Antarklub dan 1 trofi Piala Super Eropa.
Tanggapan manajer Bayern Muenchen
“Saya berdiri di sini bukan selama dua atau tiga tahun, melainkan 12 tahun. Ini adalah masa paling indah dalam karier saya. Terima kasih atas segalanya,” kata Ribery saat memberikan salam perpisahan.
Manajer Niko Kovac pun memuji Ribery dan Robben. Menurut pelatih asal kroasia itu, keduanya masih punya kualitas papan atas meski usianya tak lagi muda. “Mereka masih punya semangat luar biasa bermain untuk Bayern,” kata Kovac.
Meski begitu, Kovac menegaskan bahwa Ribery dan Robben memang sudah kesulitan bersaing dengan pemain lainnya yang lebih muda. Sebagai contoh, untuk posisi sayap kiri –posisi Ribery- Niko lebih sering memainkan pemain berusia 22 tahun Kingsley Coman.
Sedangkan pada posisi sayap kanan, yang dulu jadi wilayah kekuasaan Robben, kini diisi oleh pemain berusia 23 tahun Serge Gnabry.
“Bahkan, rencana awal, saya akan memainkan Ribery dan Robben jika posisi kemenangan Bayern sudah aman. Beruntung skor 3-1 dan saya memainkan keduanya untuk perpisahan,” kata Kovac.