Djawanews.com - Pesta sepak bola terbesar di benua biru, Euro 2020 sudah berakhir. Yang tersisa kini adalah kekhawatiran dari seorang epidemiolog WHO usai menyaksikan kerumuman penonton di Final Euro 2020 yang menobatkan Italia jadi juara.
Seperti yang kita lihat, sangat jarang penonton di Final Euro 2020 di London, memakai masker. Sepanjang pertandingan, mereka malah sibuk bernyanyi dan berteriak memberi dukungan kepada negaranya.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa 13 Juli, WHO khawatir itu akan memicu penularan Covid-19, termasuk penyebaran virus corona varian delta.
Inggris memang sedang menghadapi gelombang baru Covid-19 yang didorong oleh varian delta. Di saat yang bersamaan Inggris juga sedang bersiap menghapus sebagian besar pembatasan pada 19 Juli mendatang.
Bagi pemimpin teknis penanggulangan Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove, pemandangan lebih dari 60.000 penonton dalam pertandingan Italia dan Inggris sangat menyeramkan.
"Apakah saya seharusnya menikmati menonton transmisi yang terjadi di depan mata saya?" cuit dia di akhir pertandingan.
"Pandemi #COVID19 tidak berhenti malam ini ... #SARSCoV2 #DeltaVariant akan memanfaatkan orang-orang yang tidak divaksinasi, di tempat ramai, membuka kedok, berteriak/berteriak/bernyanyi. Menghancurkan."
🤣 Daniele De Rossi loving life in the Italy dressing room! 🇮🇹👏@azzurri | #EURO2020 pic.twitter.com/KUEvdUqVmu
— UEFA EURO 2020 (@EURO2020) July 12, 2021