Djawanews.com – Menolak kerusuhan dan anarkisme, adalah yang diinginkan oleh empat kelompok superter bola di Jogja ini. Slemania, Brigada Curva Sud, Brajamusti, dan Maident pada Kamis 27 Februari 2020 kemarin sepakat menandatangani perjanjian damai di Mapolda DIY.
Penandatanganan kesepakatan damai yang dilakukan kelompok pendukung PSS Sleman dan PSIM Yogyakarta tersebut, dilakukan sebagai upaya menyambut bergulirnya Liga 1 dan Liga 2 yang akan segera dimulai.
Suporter Bola di Jogja Menolak Rusuh
Hal yang ditekankan dalam deklarasi damai adalah untuk saling menghargai antar suporter. Selain itu juga ditujukan agar tidak adalah lagi bentrokan dan kerusuhan antar suporter yang kerap terjadi di Yogyakarta.
Melihat ke tahun lalu, bahkan saat Liga 1 dimulai kericuhan antar suporter sudah terjadi. Kericuhan terjadi pada tanggal 15 Mei 2019, saat itu PSS Sleman bertanding dengan Arema FC di Stadion Maguwoharjo.
Kemudian pada akhir tahun 2019 kericuhan suporter bola di Jogja kembali terjadi saat Persis Solo bertamu ke markas PSIM. Kericuhan di Stadion Mandala Krida bahkan meluas hingga ke daerah Prambanan pada waktu itu.
Berkaca dari dua kejadian tersebut dan kejadian-kejadian lainnya, empat kelompok suporter bola di Jogja mendeklarasikan agar tidak ada lagi kericuhan di Kota Pelajar dan Budaya tersebut. Hal tersebut tentu angin segar bagi sepakbola Indonesia, Salut!