Ajax Amsterdam mencuri perhatian pecinta sepak bola dunia musim ini. Apalagi kalau bukan aksi gagah mereka di Liga Champions musim ini08/2019.
Klub legendari dari Belanda itu nyaris saja masuk partai final berhadapan dengan Liverpool. Sayang, memang. Ajax tersingkir di babak semifinal oleh Tottenham Hotspur.
Di Johan Cruyff Arena, dalam laga leg kedua, 9 Mei lalu, Ajax kalah 2-3. Padahal, di putaran pertama di kandang Spurs, Ajax menang 1-0.
Meski begitu, tim berjulukan De Godenzonen tersebut sudah terbilang perkasa hingga semifinal. Terlebih, Ajax harus melalui enam laga kualifikasi sebelum bertarung di penyisihan grup Liga Champions.
Pada fase grup, Ajax tak terkalahkan dengan catatan tiga kali menangdan tiga kali imbang. Adapun di fase knock out, Ajax sanggup menyingkirkan dua tim kuat, yakni Real Madrid di babak 16 besar dan Juventus di babak perempat final.
Talenta Muda yang Bersinar
Seperti pepatah, ada gula ada semut, pemain belia Ajax pun menarik perhatian klub-klub besar Eropa. Sebut saja gelandang berusia 22 tahun, Frenkie de Jong, yang seketika dibeli Barcelona seharga 75 juta euro atau sekitar Rp 1,2 triliun pada Januari lalu.
Tak berhenti di De Jong, klub-klub Benua Biru mengejar talenta muda Ajax lainnya. Salah satu berita transfer pemain yang ramai dibicarakan adalah bek tengah Matthijs de Light.
Sejumlah media Spanyol menyebutkan Blaugrana ingin sekalian memboyong pemain berusia 19 tahun itu ke Camp Nou pada bursa transfer musim panas nanti dengan harga 60 juta euro atau hampir Rp 1 triliun.
Masih merujuk media Spanyol, Barcelona dikabarkan ingin segera mengeksekusi pembelia De Light. Alasannya, Barcelona khawatir jika ada klub lain yang menikung dengan memasukkan harga penawaran yang lebih besar.
Maklum saja, ada Real Madrid, Paris Saint-Germain, hingga duo Manchester yang dikabarkan tertarik membeli pemain jebolan akademi Ajax tersebut.
Kabar berita transfer ini menjadi warna baru tersendiri dalam kabar transfer musim panas ini. Selain itu, juga meneguhkan betapa Ajax adalah lembaga yang tidak bisa diremehkan untuk persoalan mencetak talenta muda yang bakal bersinar. Lalu, kepada siapakah De Light bakal melabuhkan hati dan harapan?