Habis manis sepah dibuang. Barangkali, ungkapan itu cocokuntuk menggambarkan kondisi Gareth Bale bersama Real Madrid. Setelah ambil bagian dalam kesuksesan Los Blancos beberapa tahun terakhir, nasib Bale kini terkatung-katung.
Keinginannya tetap bertahan di Real Madrid tak lagi sejalan dengan pemikiran pelatih Zinedine Zidane. Bagi sang pelatih, permainan Bale tak cocok dengan rencana musim depan yang sudah disusun. Oleh karena itu, nama Bale pun masuk dalah salah satu datar transfer pemain yang akan dijual Madrid musim panas ini.
Layaknya tradisi sebuah klub memberikan acara lepas pisah kepada pemainnya yang telah berkontribusi besar, Bale tak mendapatkan itu. Pada laga terakhir La Liga, saat El Real melawan Real Betis, taka da acara perpisahan. Bahkan, Bale sama sekali tak diturunkan pada pertandingan tersebut.
Memang bukan keharusan sebuah klub memberikan kesempatan kepada pemainnya mengucapkan selamat tinggal ketika dia akan meninggalkan tim yang dibelanya cukup lama.
Namun, penghormatan tetap layak diberikan kepada mereka yang memberikan kontribusi besar dalam prestasi klub. Memberikan kesempatan bermain pada laga terakhir adalah cara sederhana agar pemain tersebut mengucapkan terima kasih kepada rekan satu tim, klub, dan penggemar. Sedangkan hal itu tak dialami Bale di Real madrid.
Pada laga terakhir, Real Madrid melawan Real Betis, yang berlangsung pada hari Minggu (19/5) malam WIB. Pada pertandingan tersebut, terlihat Bale hanya duduk di bangku cadangan.
Zidane tak memberikan kesempatan kepada pemain asal Wales itu bermain satu menit pun dalam laga terakhirnya di La Liga.
Sikap tak bersahabat Bale
Bisa kita pahami. Laga perpisahan adalah liga yang teramat bermakna bagi seorang pemain. Terlebih jika dia sudah mencurahkan kemampuan dan karir demi membawa pulang trofi juara.
Maka, saat Bale menunjukkan sikap tak bersahabat ketika laga berakhir dengan langsung menuju ruang ganti, bisa dimaklumi. Namun, sebelumnya, Bale sempat menyalami pemain, staf pelatih dan ofisial Real Betis, sebelum masuk ke ruang ganti.
Sikap itu berbeda dengan yang ditunjukkan oleh Keylor Navas. Dirinya menyempatkan diri untuk sejenak berpamitan dengan penggemar di tengah lapangan.
Sedangkan apa yang dialami Bale pada laga terakhirnya bersama Real Madrid, sangat kontras dengan laga terakhir Franck Ribery, Arjen Robben, dan Rafinha di Bayern Muenchen. Mereka dibuatkan acara perpisahan sebelum laga berlangsung. Perpisahan mewarnai kepergian Robben dan Ribery.
Pendapat Zidane
Zidane tak menampik keputusan tidak memainkan Bale karena factor ketidakcocokan. Dia mengatakan, keputusan terbaik harus dilakukan tanpa pandang bulu. Zidane menyadari, terkadang keputusan itu tak mudah diterima setiap pemain.
Zidane pun juga tak menjawab secara lugas bagaimana nasib Bale pada musim depan. Mantan pemain Real Madrid ini pun tak memberikan jawaban pasti, apakah Bale bakal tetap bersama Real madrid meski akan jarang dimainkan atau hengkang.