Djawanews.com – PT Transjakarta diketahui sedang melakukan uji coba penggunaan armada bus listrik. Adapun yang digunakan adalah bus listrik BYD untuk melayani rute EV1 dari Balai Kota—Blok M.
Bus listrik BYD merupakan armada yang didatangkan oleh PT Bakrie Autoparts yang merupakan agen BYD di Indonesia. Melansir dari Detik Oto, Transjakarta menguji dua armada BYD untuk rute EVi yaitu bus single low entry tipe K9 dan bus medium tipe C6.
Namun ternyata bus BYD bukanlah buatan dalam negeri. Masih dari sumber yang sama bus listrik BYD didatangkan dari China dan diketahui sebagai armada yang banyak digunakan di berbagai negara.
Bicara soal spesifikasi, bus BYD K9 ditenagai oleh motor listrik tipe AC Synchronous Motor dengan maksimal mencapai 300 kW dan torsi maksimal 1.100 Nm. Tenaga tersebut tersimpan dalam baterai BYD Iron-Phosphate dengan kapasitas 324 kWh.
Untuk pengisian baterainya, BYD K9 membutuhkan waktu sekitar 4-5 jam. Kemudian dalam satu kali pengisian hingga penuh bus dapat menempuh jarak 250 km dengan kecepatan maksimal 70 km/jam.
Kemudian BYD versi kecil dengan seri C6 memiliki panjang 7.403 mm, lebar 2.140 mm, dan tinggi 2.926 mm. Bus tersebut memiliki baterai Iron-phospate kapasitas 135 kWh.
Lama pengisian baterai BYD C6 sama dengan tipe K9, namun dapat menghasilkan kecepatan maksimal mencapai 100 km/jam, dengan jarak tempuh lebih dari 200 km sekali cas.
Perlu diketahui, sebelum bus Listrik BYD, ada bus listrik Moeldoko yang menjadi kandidat kuat digunakan PT Transjakarta. Mengapa tidak jadi? Cari tahu, hanya di Warta Harian Otomotif Djawanews.