Ban yang dipasang pada mobil harian umumnya memiliki groove alias kembang ban. Jika kembangnya sudah menipis atau sudah aus, maka pemilik wajib menggantinya dengan ban baru.
Pasalnya, ban merupakan komponen utama dalam hal keselamatan berkendara. Terlebih lagi saat musim hujan saat ini. Asal tau saja, ban merupakan komponen yang bersentuhan langsung dengan aspal. Jika kondisinya sudah aus, maka nyawa jadi taruhannya.
Akan tetapi, harga ban yang relatif mahal membuat sebagian konsumen, lebih memilih beli secara eceran. Lantas, bagaimana mekanisme pemasangan ban jika dibeli secara eceran. Lebih baik di depan atau di belakang?
Posisi yang tepat memasang ban eceran
Manajer PT Gajah Tunggal Tbk. Zulpata Zainal mengatakan, ban eceran hendaknya di pasang pada ban belakang. Sebab, ban belakang memiliki peranan yang sangat besar dan lebih susah untuk dikendalikan.
“(Ban belakang) lebih susah dikendalikan saat oversteer. Kalau ban depan kan masih bisa di kontrol lewat setir,” kata Zulpata kepada Kompas.com, Selasa (14/1/2020).
Metode ini, ujar Zulpa, belaku untuk setiap jenis mobil dengan berbagai sistem penggerak.
“Posisi ban belakang lebih prima dibutuhkan dalam kondisi darurat karena dapat membantu,” terangnya.
“Tanpa melihat penggeraknya, tetap sama ban yang diganti ya ban belakang,” tambahnya.
Metode di atas dapat diaplikasikan jika hanya mempu membeli dua ban baru secara eceran. Namun jika konsumen hanya mampu membeli satu ban mobil baru, pemasangannya tetap sama di bagian belakang dengan mengganti ban belakang yang paling aus.