Sistem pengapian elektronik mobil merupakan rangkaian pengapian pada mesin menggunakan transistor guna memutus arus pada ignition coil. Kelebihan dari penggunaan transistor yang merupakan salah satu komponen pengapian elektronik adalah membuat tegangan listrik menjadi lebih efisien. Lalu apa saja komponen pendukungnya? Simak ulasannya di bawah ini.
Inilah 7 Komponen Utama Sistem Pengapian Elektronik Pada Mobil
Pada mobil, baterai mempunyai nama lain aki merupakan salah satu komponen elektronik. Fungsi aki adalah membantu menyediakan arus listrik untuk sistem kelistrikan pada mobil termasuk juga pada sistem pengapian. Baterai atau aki dapat menampung aliran listrik, hasil dari sistem pengisian mobil.
Komponen utama berikutnya ada Ignition Coil. Fungsi Ignition Coil adalah untuk membantu menaikkan meningkatkan tegangan aki dari 12 Volt ke 20 KV secara cepat. Ignition Coil juga menggunakan induksi elektromagnet dengan prinsip kerja layaknya sebuah set up trafo.
Pada bagian ini terlihat jelas perbedaan antara pengapian elektronik dan pengapian konvensional. Pada pengapian elektronik berfungsi membantu memutuskan arus primer coil menggunakan komponen transistor.
Sedangkan pada pengapian konvensional berfungsi juga untuk memutuskan arus primer namun menggunakan platina atau disebut dengan kontak point.
Bagi Anda yang belum tahu, transistor merupakan komponen semi konduktor yang berfungsi sebagai konduktor akan tetapi dapat berperan juga sebagai isolator. Terdapat 3 kaki transistor diantaranya kolektor, emitor, dan basis.
Khusus pada sistem pengapian elektronik, Pulse Igniter letaknya berada di dalam distributor. Terdapat 2 komponen pada bagian Pulse Igniter yakni rotor yang ada di distributor dan pick up coil yang ada di dekat rotor magnet.
-
Distributor
Tidak hanya ada pada jenis pengapian konvensional, komponen Distributor juga terdapat pada pengapian elektronik. Ini dikarenakan pada sistem pengapian elektronik hanya mempunyai perbedaan pada sistem kerja pemutusan arus. Untuk selebihnya sama seperti sistem pengapian konvensional.
Yang keenam ada kabel busi yang mempunyai fungsi untuk membantu mengalirkan alus listrik tegangan tinggi yang sudah melalui proses induksi pada bagian Ignition Coil. Kabel busi mempunyai ukuran diameter kurang lebih 1 cm.
-
Busi
Komponen utama yang terakhir ada busi atau nama lainnya spark plug. Busi berfungsi untuk membantu mengubah listrik tegangan tinggi menjadi sebuah percikan api. Adapun cara kerja busi adalah dengan memanfaatkan celah konduktor bermuatan positif dan konduktor bermuatan negatif.
Untuk komponen lain pada pengapian elektronik ada kunci kontak yang berfungsi sebagai saklar bagi sistem pengapian elektronik. Ketika saklar dalam posisi on maka sistem pengapian akan bekerja. Sementara pada posisi off maka sistem pengapian tidak bekerja.
Nah itulah dia pembahasan mengenai apa saja komponen utama sistem pengapian elektronik pada mobil yang bisa Anda ketahui. Untuk masalah seputar mobil lain yang menyangkut RPM mobil, ketahui juga bagaimana Penyebab dan Cara Mengatasi RPM Mobil Tidak Stabil.