Djawanews.com – Mini Cooper masih menempati jajaran kendaraan dengan penjualan paling banyak di dunia. Dikabarkan pada tahun 2024, Mini akan merilis Cooper terbaru yang akan tersedia dalam varian bensin dan Electric Vehicle (EV).
Mini Cooper EV inilah yang direncanakan akan menjadi penerus dari model Cooper di masa depan. Menurut Kepala Mini Group, Stefanie Wurst, saat peluncurannya nanti menandai era baru Mini yang beralih menjadi mobil listrik 100 persen di masa depan.
"Ini adalah awal sebuah era baru. Jangkauan listrik 100 persen Mini harus dimulai di suatu tempat dan sebagai jembatan bagi kami untuk menjadi sepenuhnya listrik,” ungkapnya dilansir Autocar, Selasa, 7 Maret.
Model Cooper terbaru ini disebut berbeda dengan sebelumnya. Misalnya, ukuran roda yang lebih besar serta jarak sumbu roda lebih panjang yang membuat mobilnya lebih stabil dikendarai.
Pada lampu DRL (Daytime Running Lights), Mini menawarkan desain yang lebih baru. Ini sekaligus menambah pembaharuan pada Mini Cooper sejak dimiliki oleh perusahaan otomotif Jerman BMW pada tahun 2000.
Lalu untuk membedakan dua varian Cooper terbaru yang berbahan bakar bensin dan listrik dapat ditemui pada bagian pipa knalpot. Untuk yang berbahan bakar, akan diproduksi dengan lima pintu atau kemungkinan fitur drop-top.
Mini Cooper EV versi standar diklaim mampu mengeluarkan daya sebesar 183 dk. Sedangkan untuk varian SE, dapat mengeluarkan daya sebesar 217 dk. Mini Cooper EV bisa menjadi pesaing dari Fiat 500 Electric yang dilengkapi sepasang pilihan baterai berukuran besar yakni 40 kWh pada Electric serta 54 kWh pada SE.
Khusus pada Mini Cooper EV, dikabarkan akan diproduksi di China bersama dengan mitra usaha, Great Wall Motors. Rencananya, Mini Cooper elektrik versi standar akan dihargai 30.000 poundsterling atau setara Rp547 juta. Dan jika dibandingkan dengan model saat ini seharga 29.000 poundsterling atau sekitar Rp472 juta.